Pembiayaan Mobil Baru Rp 25 Miliar Per Bulan
Kredit kendaraan bermotor di Bandung terus mengalami pertumbuhan.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kredit kendaraan bermotor di Bandung terus mengalami pertumbuhan. Itu terlihat pada tingginya nilai pembiayaan pembelian mobil baru yang dikucurkan lembaga pembiayaan (leasing).
Branch Manager PT Oto Multiartha Finance Bandung, Irvan Syafrudin, mengatakan, pembiayaan mobil baru menunjukkan tren pertumbuhan positif.
"Pembelian mobil baru pada periode Januari-Maret tahun ini, lebih tinggi 20 persen daripada periode yang sama tahun lalu," kata Irvan, saat dihubungi Tribun Jabar (Tribun Network), Senin (28/5/2012).
Selama tiga bulan pertama tahun ini, kata Irvan, pihaknya menggelontorkan kocek pembiayaan kepada para nasabahnya untuk pembelian mobil baru, sekitar Rp 25 miliar per bulan. Secara unit, rata-rata membiayai sekitar 180 unit per bulan.
Irvan berpendapat, pertumbuhan itu bukan berdasarkan pada pengajuan kredit, melainkan mengacu pada jumlah pengajuan yang disetujui karena pihaknya tidak menyetujui semua pengajuan kredit. Sebagai bukti, dalam satu bulan ini pihaknya tidak menyetujui sekitar 20 pengajuan kredit mobil baru. Hal itu terjadi, karena pihaknya memegang prinsip kehati-hatian.
Hasilnya, tambah Irvan, pihaknya mampu menekan Non Performing Loans (NPL) alias kredit macet. Sampai kini, Oto Multiartha Finance Bandung mencatat NPL sebesar 0,6 persen.
"Sedangkan Bank Indonesia (BI) menetapkan angka maksimal NPL sebesar 5 persen," ujarnya.
Irvan menjelaskan, tertekannya angka NPL Itu karena pihaknya menerapkan berbagai langkah. Di antaranya, dalam hal sistem administrasi. Pihaknya, menggunakan fasilitas blackberry.
"Itu dapat memungkinkan kami untuk lebih selektif. Soalnya, kami langsung mendata alamat calon nasabah, termasuk foto rumah, foto calon nasabah, plus foto identitas, seperti KTP calon nasabah yang asli," paparnya.
Adapun mobil baru yang paling mendominasi kredit yang dikucurkannya adalah jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) Low, seperti Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. "Sisanya, merupakan jenis lain, seperti SUV, Sedan, City Car, Pick up, dan lainnya," ucapnya.
Berbicara tentang segera berlakunya Surat Edaran BI mengenai pembataan uang muka kredit kendaraan bermotor (KKB) menjadi 25-30 persen, hal itu diakui Irvan, berpengaruh pada industri leasing.
Menurut Irvan, sebelum adanya regulasi BI itu, pihaknya membiayai kredit mobil ber-uang muka tidak melebihi 30 persen. Adanya pemberlakuan BI itu, dapat membuat konsumen melakukan percepatan kredit mobil. Tentunya, itu dapat merangsang terjadinya pertumbuhan pembiayaan.
Irvan memperkirakan, setelah SE BI Itu berlaku pada Juni tahun ini, pembiayaan kredit mobil baru, berpotensi turun. Prediksinya nilai pembiayaan dapat menjadi Rp 20 miliar per bulan. (win)
Baca juga:
- Mobil Build Up CX-5 Mazda Segera Meluncur di Makassar
- Malaysia Siap Dirikan Bank Syariah di Indonesia
- Pasal 7 Ayat 6a APBN-P 2011 Cacat Filosofis dan Sosiologis
- Beli Rumah Bonus Lemari Es