Pesawat Sukhoi Jatuh
Istri Kornel Sampaikan Pesan kepada Presiden SBY
Jenazah Kornel M Sihombing, korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, beberapa waktu lalu

Laporan Wartawan Tribun Jabar
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jenazah Kornel M Sihombing, korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, beberapa waktu lalu, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu, Kamis (24/5/2012) siang.
Selain istri dan dua anaknya, hadir pula kerabat serta jajaran karyawan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Istri mendiang, Indriati Ayu, terus meneteskan air mata saat peti jenazah suaminya dimasukkan ke liang lahat.
Sejak tiba di lokasi TPU, perempuan berkulit putih ini tak henti-henti menangis. Kornel ikut dalam joy flight Sukhoi atas undangan dan mewakili PTDI.
Ia terakhir kali menjabat sebagai Kepala Divisi Integrasi Usaha PTDI. Kornel meninggalkan seorang istri serta dua anak yakni Korin Sihombing (12) dan Luhut Sihombing (9).
Sebelum jenazah diantar ke tempat pemakaman, Indri sempat memyampaikan harapannya di hadapan direksi serta jajaran karyawan PTDI. Indri ingin Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dapat memberikan perhatian lebih kepada PT Dirgantara Indonesia.
Keinginan Idri sama seperti harapan suaminya yang sudah cukup lama mengabdi di PTDI. Suaminya berkeinginan PTDI kembali jaya sebagai perusahan kedirgantaraan.
"Suami saya sangat mencintai pekerjaannya. Suami saya tetap bangga pada PT Dirgantara Indonesia di tengah adanya pandangan kurang baik terhadap industri pesawat Indonesia. Kornel pernah berkata dengan penuh kebanggaan bahwa PT Dirgantara Indonesia merupakan suatu kekayaan bangsa Indonesia, dan sudah selayak kita berjuang mempertahankan eksistensinya," tutur Indri.
"Selama 23 tahun suami saya berkiprah, suami saya ingin sampaikan bagi setiap rekan kerja yang telah bekerja sama dengannya untuk terus berjuang. Kornel sudah mentransfer fighting spirit-nya pada setiap anak buahnya, juga kepada saya dan anak-anak kami," kata Indri.
Ditemui seusai pemakaman, Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI, Andi Alisjahbana, mengatakan, PTDI kehilangan sosok Kornel. Selain itu dunia penerbangan juga kehilangan tokoh-tokoh handal di bidang kedirgantaraan.
Menurutnya, ketika joy flight beberapa waktu lalu Sukhoi Superjet 100 membawa sejumlah komunitas penerbangan seperti dari PT Indonesia Air Transport Tbk (IATA), Indo Asia, Avia Star, Air Maleo, Airfast, Kartika Airlines, dan Sky Aviation.
"Kita kehilangan komunitas penerbangan luar biasa. Terutama rekan kami almarhum (Kornel)," katanya.
Jenazah semua korban Sukhoi, termasuk Kornel, diserahkan kepada pihak keluarga di Bandara Halim, Rabu (23/5/2012).
Jenazah Kornel dibawa dari Jakarta melalui jalur darat. Rabu itu, jenazah Kornel sempat disemayamkan di auditorium PT Dirgantara Indonesia. Di auditorium ini pula jenazah Kornel diserahterimakan oleh direksi PTDI kepada keluarganya.
BACA JUGA:
Dijemput Jam 5 pagi Ridwan dapat Uang Rp 100 Juta
Ratusan Pelayat Hadir di Rumah Duka Henny Stevani
Bupati Tanggamus Hadiri Pemakaman Korban Sukhoi Henny