Adnan Buyung: Masa Depan Indonesia Gundah Gulana
Benarkah Indonesia dan masa depannya berada dalam kegundahan? Begitulah menurut pengacara gaek Adnan Buyung Nasution kala

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Benarkah Indonesia dan masa depannya berada dalam kegundahan? Begitulah menurut pengacara gaek Adnan Buyung Nasution kala memberikan sambutan pada peluncuran bukunya berjudul 'Nasihat untuk SBY,' di Hotel Pullman, Jakarta, Jumat (25/5/2012).
"Kalau ditanya soal keadaan bangsa, harus saya katakan saat ini kita gundah gulana. Mau dibawa kemana bangsa ini kalau terus begini. Setiap orang mengatakan makin lama makin parah," ujar Buyung dari atas mimbar.
Menurutnya, kegundahan akan menjadi realitas dalam perjalanan bangsa Indonesia ke depan. Pasalnya, masa depan perjalanan bangsa tak lepas dari sikap pemimpinnya dalam hal ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Kita tidak pernah berhenti mengkritik presiden. Kita terpesona dan terpukau oleh gayanya. Tapi sekarang tidak cukup. Beliau orang baik. Tapi jadi pemimpin bangsa indonesia tidak cukup baik saja. Perlu ada kemauan dan ketegasan," tegasnya.
Ia mengaku, Indonesia sudah berubah. Pintu demokrasi dan kebebasan berpendapat dan berkelompok sudah terlihat. Tetapi, Adnan melanjutkan, cita-cita masyarakat sejahtera makin jauh dari kenyataan.
Adnan Buyung mengakui, buku ini memuat pengalamannya kala menjabat Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2007-2009. Ia mengakui, undang-undang mengatur bahwa anggota Wantimpres dilarang membocorkan nasihat untuk presiden ke publik.
"Tapi saya juga sadar dan merasa terpanggil serta tanggungjawab moral kepada rakyat Indonesia. Karena keberadaan Wantimpres dan privilisnya dibayar uang rakyat. Karana azas demokrasi dan good governance menjadi alasan," tukasnya.
Ayo Klik: