Kamis, 2 Oktober 2025

Anas dan Ibas Nyaris Diamuk Massa

Istana Belum Tahu Ibas dan Anas Nyaris Diamuk Massa

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) nyaris menjadi sasaran

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Istana Belum Tahu Ibas dan Anas Nyaris Diamuk Massa
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) nyaris menjadi sasaran amuk massa di Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara (Malut).

Kisahnya berawal saat Ibas dan Anas bersama sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat yang tiba di Bandara Babullah Ternate dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, dihadang massa pendukung Ketua DPD Partai Demokrat Malut yang juga Gubernur Malut, Thaib Armaiyn di terminal bandara, Kamis (24/5/2012).

Sejumlah orang memukul dua pengurus DPP Partai Demokrat bernama Ibrahim dan Syarif, sedangkan Edhie dan Anas lolos dari aksi anarkis massa tersebut karena berlindung di belakang Thaib Ibrahim.

Namun, pihak Istana Negara, melalui Juru Bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis siang ini mengaku masih belum mendapatkan informasi mengenai kejadian tersebut.

“Kami belum dapat info soal itu. Saya baca dulu. Saya sendiri belum mendapatkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan.

“Kalau ada sesuatu yang melanggar hukum, nanti kan ada penjelasan dari pihak kepolisian setempat,” jelasnya kemudian.

Sebagaimana diketahui, Ibas dan Anas datang ke Ternate untuk menghadiri Musda II Partai Demokrat Malut.

Thaib Armaiyn kepada wartawan mengaku, menyayangkan terjadinya insiden tersebut dan akan meminta aparat kepolisian mengusut oknum yang melakukan pemukulan terhadap dua pengurus DPP Partai Demokrat.

Thaib yang pada Musda DPD Partai Demokrat Malut kembali mencalonkan diri itu mengatakan, penghadangan yang berujung dengan aksi pemukulan tersebut bermula dari surat DPP Partai Demokrat mengenai penunjukkan panitia pelaksana Musda di luar sepengetahuan DPD Partai Demokrat Malut.

"Padahal, DPD Partai Demokrat Malut telah membentuk panitia pelaksana yang diketuai oleh Maryam Amra, entah apa dasarnya menjelang pelaksanaan musda muncul surat dari DPP. Itulah yang membuat kader dan simpatisan saya marah," katanya.

Menurut dia, masalah tersebut sudah disampaikan kepada Anas dan Edhie, namun untuk menuntaskan masalah itu, Anas telah meminta dirinya ke Jakarta pekan depan untuk klarifikasi lebih lanjut.

Musda II Partai Demokrat Malut sejak awal diprediksi akan menimbulkan keributan, karena ada dua panitia pelaksana yakni yang dibentuk oleh DPD I Partai Demokrat Malut dan yang dibentuk sesuai surat dari DPP Partai Demokrat.

Musda yang dibentuk DPD Partai Demokrat Malut semula akan digelar di Hotel Corner tanggal 24 sampai 25 Mei, sedangkan musda yang akan digelar oleh panitia yang ditunjuk DPP Partai Demokrat pada waktu yang sama di Hotel Amara, namun akibat insiden tersebut kedua musda itu dibatalkan.

Ada tiga calon yang maju pada Musda DPD Partai Demokrat Malut yakni Thaib Armaiyn, Beni Laos (pengusaha) dan Rahmi Husen (anggota DPRD Malut dari Fraksi Partai Demokrat).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved