NPL kredit UMKM BPD Paling Tinggi
kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bank Pembangunan Daerah (BPD)
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA. Rasio kredit bermasalah (NPL) kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bank Pembangunan Daerah (BPD) pada Maret 2012 tertinggi di antara kelompok bank-bank umum lainnya, yakni sebesar 5,35%. Posisi ini menurun dibandingkan periode serupa tahun lalu yang mencapai 6,36%.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia Maret 2012, bank swasta nasional mencatatkan NPL kredit UMKM paling rendah dengan rasio 2,53% dari total baki debet. Rasio NPL ini juga menciut dari level 3,1% pada Maret 2011.
Di posisi kedua terendah adalah bank asing dan campuran dengan rasio NPL 3,52% per Maret 2012 dibandingkan 3,61% pada Maret 2011. Sementara itu, di periode yang sama kelompok bank persero mencatatkan rasio NPL 4,53%, turun dari Maret 2011 sebesar 5,25%.
Secara total, NPL kredit UMKM per Maret 2012 sebesar 3,73% menurun dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 4,4%. Adapun sampai dengan Maret 2012 kredit UMKM dari empat kelompok bank umum tersebut mencapai Rp 458,311 triliun. Jumlah ini tumbuh 16,98% dari posisi Maret 2011 sebesar Rp 391,759 triliun.
Bank persero alias bank-bank BUMN tercatat sebagai penyalur kredit UMKM terbanyak dengan nilai Rp 218,914 triliun, naik dari posisi Maret 2011 sebesar Rp 186,447 triliun. Urutan kedua ditempati bank swasta nasional dengan jumlah Rp 195,165 triliun, naik dari posisi Maret 2011 sebesar Rp 166,331 triliun.
Urutan ketiga, Bank Pembangunan Daerah dengan total penyaluran per Maret 2012 sebesar 37,671 triliun, meningkat dari periode serupa tahun lalu sebesar Rp 31,771 triliun. Sementara itu, bank asing dan campuran menempati urutan paling buncit dengan total penyaluran Rp 6,561 triliun, menurun dibandingkan Maret 2011 sebesar Rp 7,210 triliun.(KONTAN / Astri Kharina Bangun)