Senin, 6 Oktober 2025

Tribun Jakarta Bisnis

Batavia Pinjam Empat Pesawat AirAsia X

PT Metro Batavia, operator maskapai Batavia Air, menyiapkan tujuh armada untuk mengangkut jemaah haji tahun ini. Lima armada dipinjam dari

Penulis: Sanusi
Editor: Dewi Agustina
zoom-inlihat foto Batavia Pinjam Empat Pesawat AirAsia X
Tribun Kaltim, Januar Alamijaya
Pesawat Batavia Air

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Metro Batavia, operator maskapai Batavia Air, menyiapkan tujuh armada untuk mengangkut jemaah haji tahun ini. Lima armada dipinjam dari maskapai lain, sedangkan dua armada lainnya milik Batavia Air.

"Untuk penerbangan haji tahun ini, kami meminjam pesawat dari AirAsia X dan Euro Atlantic, maskapai asal Portugal," kata Sukirno Sukarna, Direktur Komersial Batavia Air kepada Tribun Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Rencananya, Batavia akan meminjam empat pesawat berjenis Airbus A330-200 dan A340-300 dari AirAsia X. Batavia juga berencana meminjam satu armada Boeing 777-200 dari Euro Atlantic, sedangkan dua armada Airbus A330-200 akan diambil dari Batavia.

Menurut Sukirno, Batavia belum melakukan perjanjian apapun dengan pemilik AirAsia X dan Euro Atlantic perihal peminjaman pesawat tersebut. "Penerbangan haji akan dimulai September tahun ini, kami masih menunggu Kementerian Agama memberikan kepastian kepada Batavia sebagai maskapai resmi yang mengangkut haji," ungkapnya.

Sukirno menambahkan, meskipun Kementerian Agama sudah menetapkan Batavia Air sebagai angkutan resmi haji, tapi hal itu belum secara resmi disampaikan kepada Batavia Air.

"Kami sudah dengar Menteri Agama menetapkan Batavia sebagai angkutan haji, tapi kami belum terima undangan resminya," jelasnya.

Di sisi lain, Suryadharma Ali, Menteri Agama akhirnya mengumumkan tiga maskapai penerbangan yang resmi menjadi penyelenggara transportasi haji tahun ini. Tiga maskapai tersebut yaitu Garuda Indonesia, Batavia Air, dan Saudi Arabia Airlines.

Suryadharma menjelaskan, keputusan tiga maskapai yang menjadi penyelenggara transportasi haji itu ditetapkan sejak 3 April lalu, setelah pemerintah memberikan kesempatan maskapai untuk mengajukan penawaran.

Menyangkut keikutsertaan maskapai penerbangan Arab Saudi Airlines, Suryadharma menuturkan itu bersifat wajib. "Maskapai Arab Saudi wajib diikutkan, karena kami menganut asas reprosikal. Jika kita kirim WNI untuk negara tujuan, maka maskapai penerbangan dari negara tujuan diberikan kesempatan berpartisipasi," jelasnya.

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi maskapai agar bisa menjadi maskapai haji. Salah satunya adalah adanya kepemilikan sertifikat IOSA (IATA Operational Safety Audit). Persyaratan lainnya, maskapai juga sudah harus sudah meneken letter of intent (LoI) dengan pihak penyewa pesawat atau lessor yang ditunjuknya. SANUSI

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved