Sabtu, 4 Oktober 2025

Puluhan Penyair Dunia Suarakan Perdamaian di Candi Borobudur

Puluhan penyair dari berbagai negara di dunia kumpul di Candi Borobudur

zoom-inlihat foto Puluhan Penyair Dunia Suarakan Perdamaian di Candi Borobudur
ap foto
Candi Borobudur warisan budaya dunia dibersihkan para tentara setelah diguyur hujan abu vulkanik Merapi.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Puluhan penyair dari berbagai negara di dunia dan berbagai kota di Indonesia yang tergabung dalam Forum Penyair Internasional Indonesia (FPII) akan menggelar pementasan puisi. Acara akan digelar 1-12 April 2012 dan pembukaannya dilakukan di Taman Lumbini kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Minggu (1/4/2012) pukul 20.00 WIB.

Adapun rangkaian acara tersebut sebanyak 17 penyair dari berbagai negara serta 10 dari dalam negeri pada tanggal 1-3 April 2012 berada di Magelang, 4-6 April di Pekalongan, 7-9 April di Malang, dan 10-12 April di Surabaya.

Selama di Magelang, mereka akan mengunjungi Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Seminari Menengah Mertoyudan Kabupaten Magelang, dan Museum OHD Kota Magelang yang pengelolaannya adalah kolektor lukisan Dr Oei Hong Djien. Di Kota Magelang, mereka juga akan beraudiensi dengan Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito dan kalangan pengusaha di Masjid Kauman.

Selain itu, para penyair akan berkunjung ke Gunung Merbabu di Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, untuk mengikuti Pesta Kesenian Rakyat oleh para seniman petani setempat.

Panitia pelaksana dalam negeri, Dorothea Rosa Herliany yang juga pimpinan Rumah Buku Dunia Tera Borobudur saat digelarnya jumpa pers di lokasi ini Sabtu (31/3/2012) petang mengatakan, berbagai isu nasional maupun internasional dalam berbagai sendi kehidupan akan dilontarkan oleh para penyair tersebut. Antaralain tentang alam, budaya,politik, dan perdamaian.

"Bahwa berbagai isu internasional memang akan diangkat dalam komunitas ini. Namun utamanya adalah tentang keberagaman budaya dan perdamian. Maka mereka akan mengunjungi tempat pendidikan lintas agama juga berbagai etnis. Intinya adalah kita ingin memberikankesan bahwa Indonesia itu aman dan damai," katanya.

Selain itu, lanjut mantan redaktur sebuah tabloid wanita ini, kegiatan ini bukan hanya sekadar perkumpulan para penyair semata,namun esensinya adalah untuk menunjukkan esensi sastra berbentuk puisi dari berbagai negara.

Sementara itu menurut, panitia penyelenggara dari luar negeri, Silke Behi, selain pementasan sastra puisi dari berbagai penyair dunia, dalam acara ini juga digelar program tatap muka antar penyair, dengan tujuan utama untuk saling mengenal karakter sastra masing-masing negara.

"Indonesia adalah negara dengan populasi yang besar dan memiliki banyak karakter serta tradisi puisi dari masing-masing daerah. Maka pemilihan Indonesia sebagai pelaksanaan ini sungguh sangat menggembirakan," katanya.

Adapaun para penyair yang ikut bergabung dalam acara ini antaralain Ulrike Draesner, Michael Augustin, Arne Pautenberg (Jerman), Sujata Bhatt (India), Charl Piere Naude, Vonani Bila, Rustum Kozain, Mbali Bloom (Afrika Selatan), Chirikure (Zimbabwe), Hans van de waarsenburg, Hagar Peeters (Belanda), Adam Wiedewitsch (USA), Martin Glaz Serup (Denmark), Gerdur Kristny (Islandia), Sarah Holland Batt (Australia), Courtney Sina Meredith (SelandiaBaru), Nikola Madzirov (Makedonia).

Sedangkan penyair dari Indonesiaantaralain Samargantang (Bali),D Zawawi Imron (Madura), Fikar W Eda (Bekasi), Gracia Asri (Paris), Ribut Wiyoto (Surabaya), Hamdy Salad (Yogyakarta), Kusprihyanto Namma (Ngawi), Ari MP Tamba (Jakarta), KH Mustofa Bisri atau Gus Mus (Rembang).

Lalu penyair yang membaca puisi di Pekalongan yaitu Stephanie Mamonto (Jakarta), Ragil Supriyatno Samid (Malang), Mikael Johani (Tangerang), Ratry Nindia (Depok), Wowok Hesti Prabowo (Tangerang).

Kemudian yang membacakan di Malang yaitu F Azis Manna (Surabaya), Y Thendra BP (Yogyakarta), Hasta Indriyana (Yogyakarta), W Haryanto, Mahendra, Nanang Suryadi (Malang). Dan pembaca puisi di Surabaya yaitu Aslan Abidin (Makasar), Ratna Ayu Budiarti (Bali), Anis Sayidah (Bandung), John Waromi (Papua), Akhudiat (Surabaya).

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved