Minggu, 5 Oktober 2025

Kenapa Pejabat Kemhan RI Dikuliahi Pejabat Pentagon AS?

Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin mempertanyakan kuliah umum yang dilakukan pejabat Kemhan Amerika Serikat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin mempertanyakan kuliah umum yang dilakukan pejabat Kementerian Pertahanan (Kemhan) Amerika Serikat kepada Semua pejabat Kemhan RI.

Sebagaimana informasi yang ia peroleh, TB Hasanudin mendengar pada hari ini akan ada kuliah umum yang sudah tiga bulan dinanti-nantikan Kemhan dari pejabat Pantagon.

"Kuliah umum itu akan diberikan oleh seorang Dirjen pertahanan AS dari Pentagon berserta rombongannya. Diberikan kepada para pejabat, mulai dari Wamenhan, para dirjen kepala biro dan sebagainya dari jajaran Kemhan," kata Hasanudin menjelaskan informasi yang ia peroleh.

Namun, setelah mencoba memahami dan berdiskusi bersama tokoh-tokoh masyarakat dan pakar pendidikan, Hasanudin menilai penggunaan istilah kuliah umum itu tidak tepat. Kuliah itu sesungguhnya diberikan oleh seorang guru atau dosen kepada murid dan mahasiswa.

"Bukan dari sebuah departemen luar negeri ke departemen luar negeri," sergahnya, saat ditemui di Kompleks DPR, Jakarta, Kamis (9/2/2012).

Kuliah umum itu, lanjutnya, ada sesuatu ilmu yang diberikan kepada orang yang belum tahu atau tidak tahu sama sekali.

"Saya mempertanyakan kepada pemerintah mengapa istilah itu dipakai. Dan mengapa harus dikuliahi oleh departemen pertahanannya Amerika," tegasnya.

Ditegaskannya, hal itu sesuatu yang tidak boleh. Karena bangsa ini harus memiliki kesetaraan dengan bangsa lain. Jangan dibiarkan negara RI menjadi bagian atau merupakan sub-ordinasi atau bawahan dari bangsa lain yang memang harus dikuliahi, diarahkan, dan diberi direktif.

"Tidak seperti itu," katanya.

Karena itu, menurutnya, Presiden RI harus meluruskannya. Lebih lanjut, menurutnya, harusnya cukup menerima tamu dan dilaksanakan diskusi mengenai masalah pertahanan kawasan, misalnya. Itu lebih tepat. Bukan kuliah umum.

Ia mengatakan juga mengenai itu Komisi I akan menanyakan substansinya sehingga disebut kuliah umum.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan hari ini kedatangan tamu istimewa, pejabat Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau lebih tenar dengan istilah Pentagon. Selain memberikan kuliah umum pada pejabat Kemenhan, juga untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dua negara.

Kedatangan pejabat Pentagon ke tanah air juga menjadi perhatian para wakil rakyat. Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung menilai, pertemuan itu menunjukkan, mau tak mau AS berkepentingan dengan isu keamanan di wilayah Australia dan Asia. "Tapi apapun keberadaan mereka tidak boleh ada yang mengganggu kedaulatan bangsa kita," kata Pram di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (9/2/2012).

Pram mengakui, posisi tawar Indonesia tak sekuat AS. "Posisi kita jelas rapuh, sementara Amerika punya posisi tawar menawar yang kuat, apalagi mereka punya pusat pertahanan di Australia," kata dia. Pramono menambahkan, mau tak mau kita harus mengaitkan keberadaan pangkalan AS itu dengan isu Papua.

Namun, dia menambahkan, bukan berarti Indonesia lemah. Pramono mengatakan, Indonesia  memiliki pertahanan yang kuat, yang juga dibutuhkan AS. RI juga punya posisi strategis.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved