Sabtu, 4 Oktober 2025

Menteri BUMN Harus Tanggung Jawab Soal Serapan Panen

Menteri Pertanian Suswono optimis bahwa Bulog mampu melakukan penyerapan sebesar 3 ton pada tahun ini. Kalau tidak tercapai, Kinerja Bulog jelek

Penulis: M. Ismunadi
zoom-inlihat foto Menteri BUMN Harus Tanggung Jawab Soal Serapan Panen
net
PANEN RAYA BERAS - Menteri Pertanian Suswono menganggap serapan Bulog terhadap panen raya pada Maret dan April mendatang lebih penting dari pada Instruksi Presiden tentang bantuan langsung pupuk dan benih unggul yang sebentar lagi akan turun. Pasalnya, serapan Bulog yang bagus akan membuat Indonesia tidak lagi mengimpor beras.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Ismunadi

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Pertanian Suswono optimis bahwa Bulog mampu melakukan penyerapan sebesar 3 ton pada tahun ini. Kalau tidak tercapai, Suswono mengatakan kinerja Bulog bisa diartikan jelek. Untuk itu, Menteri BUMN harus bertanggung jawab.

"Menteri BUMN nanti yang bertangggung jawab untuk mengontrol kinerja BUMN. Kemarin memang ada alasan kualitas di bawah standar dan dia dipatok satu harga. Dia sudah berjanji tidak ingin mengulang kembali di 2010," ungkap Suswono di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (21/2/2011).

Suswono menilai Kepala Bulog Soetarto Ali Moeso secara umum cukup bagus. Hingga Februari ini, katanya, kontrak yang sudah tercapai hampir 30.000 ton. "Ya itu nanti urusan menteri BUMN yang akan menilai kinerja BUMNnya," ujarnya menegaskan evaluasi terhadap Bulog jika target serapan 3 juta ton tidak tercapai.

Diberitakan sebelumnya, Suswono menganggap serapan Bulog terhadap panen raya pada Maret dan April mendatang lebih penting dari pada Instruksi Presiden tentang bantuan langsung pupuk dan benih unggul yang sebentar lagi akan turun. Pasalnya, serapan Bulog yang bagus akan membuat Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

"Kalau serapan Bulog bagus dan stok Bulog kuat, dan produksinya tidak banyak gangguan, sebetulnya saya yakin tahun ini tidak perlu impor," kata Suswono.

Kalau pun masih ada impor pada saat ini, Suswono menyebutkan bahwa hal itu merupakan komitmen di tahun 2010 yang belum terealisir. Dan hasil impor hanya hanya masuk di daerah-daerah yang memang bukan sentra.

"Kita harap, disetujui Presiden Maret ini kalau belum masuk semua sebaiknya distop saja sebagai cadangan di negara asal. Bulog konsentrasi di pembelian dalam negeri," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved