Lion Air Ancam Pindahkan Investasi ke Malaysia
PT Lion Mentari Airlines memastikan tidak akan meneruskan rencana pembangunan hangar di Manado, Sulawesi Utara.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lion Mentari Airlines memastikan tidak akan meneruskan rencana pembangunan hangar di Manado, Sulawesi Utara.
Bila tidak ada tempat yang bisa bekerja sama, maka Lion mengancam akan membangun investasi parkir dab perawatan pesawatnya di Malaysia.
Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana memastikan rencana pembangunan
hangar yang telah diresmikan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi
tersebut batal, karena PT Angkasa Pura I selaku pemilik areal Bandara
Sam Ratulangi meminta bagian sebesar 51 persen saham.
Ia menambahkan, saat ini sedang melakukan penjajakan dengan kawasan
penerbangan di Subang, Johor Bahru, Malaysia yang telah menawarkan
tempat untuk berinvestasi membangun hangar di sana.
"Kami sudah ditawari untuk menyewa lahan di sana dengan kontrak 10
tahun, bila 40 bisa jadi hak milik. Kami juga dibebaskan untuk
mendatangkan TKI sebanyak kami suka, karena mereka dianggap tenaga
ahli," kata Rusdi, pekan lalu.
Selain Malaysia, jelasnya, Lion juga ditawari untuk membangun hangar di
Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Menurutnya, Gubernur Kalsel, Teras
Narang telah menemuinya menawarkan investasi pembangunan hangar di kota
tersebut.
Merasa belum yakin dengan salah satu alternatif itu, Rusdi mengaku terus
menjalankan rencana keduanya.
"Saya tidak ingin seperti rencana pertama gagal, padahal sudah diresmikan. Jadi keduanya jalan terus, tetapi kalau yang Palangkaraya pasti jadi, maka kita akan memilih membangun di Palangkaraya," ujarnya.