Bank Exim AS Beri Pinjaman US$ 1,075 Miliar ke 11 Bank
Potensi investasi disektor infrastruktur Indonesia (RI) sangat besar. Tak hanya itu, masa depan ekonomi RI dinilai sangat cerah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Potensi investasi di sektor infrastruktur Indonesia sangat besar. Tak hanya itu, masa depan ekonomi RI dinilai sangat cerah.
Hal tersebut diutarakan oleh pejabat lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) Export-Import Bankof the United States (Bank Exim AS) saat bertemu dengan Ketua Umum BPP HIPMI Erwin Aksa di Washinton DC.
“Bank Exim melihat ada masa depan yang bagus untuk investasi di infrastruktur. Makanya mereka akan meningkatkan kerjasama lebih erat lagi dengan bank-bank kita (RI),” ujar Erwin dalam rilisnya ke Tribunnews.com, Kamis (02/12/2010), usai bertemu dengan Vice President Bank Exim AS Raymond J Ellis di Washington DC.
Erwin mengatakan, hal itu dibuktikan dengan Bank Exim AS memberikan komitmen pinjaman sebesar US$ 1,075 miliar untuk sejumlah proyek infrastruktur di Indonesia hingga akhir 2010.
Pembiayaan tersebut diberikan melalui 11 bank di RI untuk berbagai proyek jangka menengah dan panjang.
Bank-bank tersebut masing-masing; Indonesia Eximbank, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Panin Tbk, OCBC NISP, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, dan Bank UOB Buana.
Dikatakan Erwin, HIPMI sangat menyambut pendanaan itu dan berharap agar Bank Exim AS terus mendukung bank-bank di Tanah Air dalam membangun infrastruktur.
Pasalnya, salah satu penyebab lemahnya daya saing RI dalam menyerap investasi dan pembangunan industri manufaktur adalah masih buruknya infrastruktur. “Dunia usaha kita juga terus mengeluh soal infrastruktur ini. Komitmen Bank Exim AS ini patut kita sambut,” kata Erwin.