Lebaran 2016
Kiat Sehat di Hari yang Fitri
Tekanan darah yang melonjak hingga melebihi 180 dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah disebut juga stroke hemoragik.
Salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ditandai dengan batuk juga pilek.
Di samping juga disebabkan oleh makanan berlemak, berpemanis dan berminyak yang mengaktivasi sel dalam tenggorokan sehingga timbul gatal, batuk dan radang.
Ketiga adalah jenis makanan yang dapat meningkatkan faktor resiko penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes miletus, untuk kambuh atau timbul.
Pola tidur yang tidak baik serta beban pikiran berat sangat berpotensi menaikkan tekanan darah.
Ditambah lagi dengan konsumsi makanan bersantan, bersifat asin, atau makanan yang berbahan hewan berkaki empat seperti sapi yang notabene dapat memicu darah tinggi.
Apalagi bagi mereka yang sebelumnya sudah terdeteksi namun tidak mengonsumsi obat dan melakukan kontrol dengan teratur.
Tekanan darah yang melonjak hingga melebihi 180 dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah disebut juga stroke hemoragik atau stroke pecah pembuluh darah.
Sementara itu, tensi darah yang mencapai 180 juga menyebabkan kondisi krisis hipertensi, urgensi maupun emergensi, di mana terjadi rusaknya beberapa organ.
Tidak kalah berbahayanya juga adalah penyakit diabetes yang biasanya dipicu oleh makanan berkadar gula dan kalori tinggi yang bertendensi menaikkan kadar gula. Kadar gula yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berkurangnya kesadaran hingga ke tahap koma.
Lalu jenis makanan berkolesterol tinggi yang membentuk plak lemak pada pembuluh darah di otak pada akhirnya menimbulkan stroke sumbatan. Pun bila terjadi sumbatan pada pembuluh darah di jantung maka akan menyebabkan penyakit jantung koroner.
"Terlepas dari tiga garis besar masalah pemicu penyakit tadi, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu keselamatan. Seperti sudah menjadi sebuah fenomena di rumah sakit bahwa pada saat lebaran maupun setelahnya, angka kecelakaan naik ya, untuk itu, keselamatan juga patut jadi hal yang diprioritaskan," tutup dokter yang bertugas di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin ini. (*)