Minggu, 5 Oktober 2025

Waspada Jika Tagihan Kartu Kredit Anda Tiba-tiba Melonjak, Ini Modus Kejahatannya

Membuat KTP palsu, mengganti nomor ponsel penerima laporan kartu kredit, menghafal kode CVV dan kadaluarsa di kartu.

Editor: Mohamad Yoenus

Setelah itu data nasabah dan fotokopi KTP digandakan dan dikirim ke pelaku GSS. 

Dia kemudian yang membuat KTP palsu sesuai dengan nama para calon nasabah kartu kredit. Tetapi foto KTP diganti dengan muka PSS. 

Selanjutnya KTP palsu diberikan ke PSS. Dia kemudian mengurus perubahan simcard ke kantor provider. 

Selanjutnya begitu kartu kredit jadi, pelaku A dan AH akan menyabotase kartu kredit lebih dulu sebelum dikirim ke nasabah. 

Mereka memotret kartu kredit untuk mengetahui nomor CVV dan tanggal kadaluarsa kartu.

Itu dilakukan untuk bertransaksi secara online. 

Setelah semua didapat, barulah pelaku GS melakukan transaksi online. 

Keempat pelaku baru beraksi mulai bulan Februari 2016. Sampai Juni 2016, total keuntungan mereka sudah Rp 2 milliar. 

Fadhil mengatakan, perlu ada perbaikan di sistem verifikasi perbankan maupun provider. 

Peristiwa ini terjadi karena lemahnya perbankan menyeleksi pegawai outsorcing dan payahnya provider telekomunikasi mendeteksi keanehan penggantian nomor ponsel. Padahal KTP yang dipakai palsu.

"Makanya apabila mau membeli kartu kredit, sebaiknya langsung saja ke bank. Jangan di mal-mal," kata Fadhil. (*)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved