Unik, Prosesi Ijab Kabul Manten Tebu di Pabrik Gula Madukismo
Pasangan yang dinikahkan di Masjid an-Nuur, yaitu masjid yang terletak di Perumahan Timur PG-PS Madukismo, Jumat (29/4/2016).
"Tidak ada tema khusus. Pada acara kirab ini kami mengajak masyarakat sekitar untuk saling mendoakan, termasuk kami meminta doa restu, sehingga pelaksanaan gilingan nantinya bisa berjalan lancar," jelasnya.
Pabrik Gula Madukismo sendiri adalah satu-satunya pabrik gula yang ada di DIY.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan gula di wilayah DIY dan sekitarnya, banyak masyarakat yang menggantungkan kebutuhannya dari pabrik ini.
"Kami rencananya memulai giling pada Sabtu Legi 16 Mei 2016. Diharapkan gilingannya selesai pada akhir Oktober 2016, atau
tepat 160 hari," ulasnya.
"Sesuai dengan jumlah mas kawin dalam kirab pengantin tebu ini, harapannya kami dapat memproduksi gula sebanyak 40 ribu ton pada tahun ini," tambah Alex.
Guna mencapai target tersebut, tebu yang nantinya bakal digiling di Pabrik Gula Madukismo berjumlah sebanyak 550ribu ton tebu, yang
berasal dari sepuluh kabupaten di DIY dan Jateng.
"Sepuluh kabupaten itu di antaranya Bantul, Sleman, Kulonprogo, Gunungkidul, Magelang, Temanggung, Purworejo, Kebumen, Purbalingga, dan Sragen," tambahnya.
Sejumlah tebu dari sepuluh kabupaten itu, nanti hasilnya (gula) diperuntukkan untuk mencukupi kebutuhan konsumen langsung masyarakat DIY dan Jateng Selatan, yang jumlah konsumsinya diperkirakan mencapai 120 ribu ton dalam setahun.
"Dengan adanya pernikahan tebu ini, semoga kebutuhan gula kita tercukupi, dan proses produksinya di Pabrik Gula
Madukismo berjalan lancar," ungkapnya.
Salah seorang petani tebu asal Sleman, Purwono (76), menjelaskan bahwa tujuannya mengikuti kirab pengantin tebu kali ini tak lain untuk mendapatkan keselamatan saat proses penggilingan tebu berlangsung, dan ia berharap ke depan hasil tebu yang ia peroleh bisa melimpah.
"Acara kirab pengantin tebu ini tiap tahunnya selalu ada, dan saya selalu ikut," paparnya.
Purwono bercerita bahwa tak melulu tiap tahunnya ia bisa menghasilkan tabu banyak.
Pasalnya hal itu bergantung dengan kondisi cuaca, apakah cuacanya mendukung pertumbuhan tebu atau tidak.
"Saya sudah menanam tebu sejak tahun 1980. Jadi saya sedikit-sedikit tahu," tutupnya. (*)