Tribunners / Citizen Journalism
Pemuda Masjid Merdeka: Pilar Kemerdekaan Bangsa di Era Modern
Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 bukan semata-mata hasil perjuangan fisik, melainkan juga lahir dari kekuatan spiritual
Oleh: Nanang Mubarok
Ketua Umum DPP Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)
KEMERDEKAAN Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 bukanlah semata-mata hasil perjuangan fisik, melainkan juga lahir dari kekuatan spiritual, intelektual, dan moral.
Masjid pada masa perjuangan menjadi pusat perjuangan, syiar, pendidikan, dan konsolidasi umat.
Pemuda masjid hadir sebagai generasi penerus yang meneguhkan peran strategis tersebut.
Di era kekinian, “merdeka” bagi pemuda masjid bukan hanya terbebas dari penjajahan fisik, tetapi juga dari belenggu kebodohan, kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dekadensi moral, dan keterpinggiran peran sosial.
Pemuda masjid harus tampil sebagai agen perubahan yang membawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin untuk memperkuat Indonesia Emas 2045.
Tantangan dan Permasalahan Pemuda Masjid
Hari ini, keterlibatan pemuda dan remaja di masjid masih sangat minim.
Berdasarkan survei umum BKPRMI, tidak lebih dari 15 persen pemuda dan remaja yang aktif dan merasa nyaman beraktivitas di masjid.
Fenomena ini menjadi ironi, mengingat pemuda sejatinya adalah kelompok usia yang paling sehat, kuat, dan bersemangat untuk memakmurkan rumah Allah.
Ada banyak tantangan yang membuat anak muda enggan datang ke masjid.
Mereka sering dianggap mengganggu kenyamanan ibadah, dicap hanya menghabiskan saldo kas masjid, atau bahkan tidak diberi ruang untuk mengaktualisasikan potensi, minat, dan bakat mereka.
Akibatnya, banyak anak muda yang lebih memilih menjauh daripada mendekat, lebih suka nongkrong di kafe daripada duduk bersila di serambi masjid.
Jika hal ini dibiarkan, maka masjid akan semakin kehilangan generasi mudanya.
Padahal, merekalah yang akan menjadi pewaris bangsa dan negeri ini serta penggerak kemakmuran masjid di masa depan.
Baca juga: Pimpin Pemuda Masjid Dunia, Said Aldi Bahas Aksi Umat Bareng Tokoh Islam Kamboja
Masjid Ramah Pemuda
Hari ini pemerintah dan banyak pihak telah gencar mengampanyekan masjid ramah anak, masjid ramah lansia, dan masjid ramah disabilitas.
Padahal bisa jadi mereka kaum yang mendapatkan rukhsoh atau keringan dalam syariat agama.
Namun, yang justru absen dari wacana publik adalah gagasan tentang Masjid Ramah Pemuda.
Masjid Ramah Pemuda harus menjadi perhatian serius semua pihak, termasuk pemerintah. Ada dua alasan mendasar:
Pertama, bonus demografi. Pemuda hari ini adalah kelompok terbesar penghuni Indonesia.
Jika mereka tidak diarahkan dengan baik, mereka akan rentan terseret arus negatif: narkoba, miras, judi online, pinjaman online, hingga radikalisme dan terorisme.
Bonus demografi yang mestinya menjadi berkah bisa berubah menjadi bencana.
Kedua, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan (Syubbanul yaum rijalul ghadd).
Pemimpin yang baik tidak lahir begitu saja, melainkan disiapkan, dididik, dan dibina dengan sistem nilai yang benar, akhlak mulia, serta kompetensi hidup yang seimbang: intelektual, emosional, spiritual, fisikal, finansial, dan sosial.
Masjid Ramah Pemuda adalah solusi.
Masjid yang memberikan kesempatan dan ruang kepada generasi muda untuk berekspresi, mengeksplorasi, dan mengaktualisasikan potensi mereka.
Di situlah Pemuda Masjid Merdeka menemukan makna merdeka sesungguhnya.
Ada beberapa indikator penting yang bisa diwujudkan untuk menciptakan masjid ramah pemuda:
1. Keterlibatan Pemuda dalam Struktur Pengurus Masjid.
Pemuda tidak hanya dijadikan panitia kegiatan, tetapi dilibatkan sebagai pengurus inti, bahkan sebagai eksekutif pelaksana program kemakmuran masjid, termasuk fundraising dan pemberdayaan ekonomi.
2. Sarana dan Prasarana yang Ramah Generasi Muda.
Masjid menyediakan fasilitas coworking space, coffee bar gratis, dan akses WiFi, ruang diskusi, bahkan sarana olahraga.
Fasilitas ini dirancang untuk mendukung kreativitas, kolaborasi, dan produktivitas anak muda, sekaligus menjadi magnet agar mereka betah di masjid.
3. Program Pro-Pemuda.
Kajian keilmuan, seminar, pelatihan, hingga workshop berbasis keterampilan dan peluang usaha, seperti pembuatan website, konten kreatif, hingga pelatihan wirausaha.
4. Fasilitas Konseling Pemuda.
Masjid menyediakan ruang khusus untuk konseling, curhat, dan diskusi, agar pemuda memiliki tempat aman untuk berbagi problematika hidupnya.
Pemuda Masjid Merdeka?
Masjid Ramah Pemuda adalah wujud nyata dari gagasan Pemuda Masjid Merdeka—merdeka untuk berkreasi, menyalurkan ide, gagasan, minat, bakat, keterampilan, dan pengalaman tanpa takut diremehkan.
Dengan dukungan penuh dari para orang tua, tokoh masyarakat, dan pengurus DKM, masjid bisa menjadi tempat terbaik untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh, berakhlak mulia, dan siap menjadi pemimpin bangsa.
Mari kita rawat kemerdekaan ini dengan merawat generasi muda. Mari kita wujudkan Pemuda Masjid Merdeka melalui Masjid Ramah Pemuda.
Selamat Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Ketua DPD RI Percaya Said Aldi Bisa Pimpin Pemuda Masjid Dunia, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Ketua MPR Dukung Said Aldi Pimpin Pemuda Masjid Dunia |
![]() |
---|
Bertemu BKPRMI, Ketua MPR Minta Remaja Masjid Bantu Pemerintah Berantas Buta Aksara Alquran |
![]() |
---|
Ingin Jadikan Masjid Episentrum Perubahan, BKPRMI Luncurkan Program Gerbang Emas |
![]() |
---|
Pemuda Masjid dan Spirit Pancasila: Membangun Generasi Millenial yang Tangguh dan Berakhlak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.