Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Kebijakan Luar Negeri Prabowo “Bebas Aktif”: Fondasi yang Tak Bergoyah

Indonesia tetap mengusung prinsip "bebas-aktif", tetapi dengan nuansa yang lebih realistis dan berani dibanding era sebelumnya.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Kebijakan Luar Negeri Prabowo “Bebas Aktif”: Fondasi yang Tak Bergoyah
Istimewa
POLITIK LUAR NEGERI - Achmad Firdaus H, Mahasiwa Doktor Hubungan Internasional dari University People’s Friendship of Russia, bicara soal politik luar negeri Prabowo yang bebas dan aktif.

Terhadap AS, Indonesia tetap membuka ruang kerja sama tetapi menolak tekanan dalam isu-isu sensitif. 

Dengan China, Prabowo menjaga hubungan ekonomi sambil tetap waspada terhadap klaim teritorial di Laut China Selatan.

Di tingkat regional, Indonesia berusaha mempertahankan peran sentralnya di ASEAN meski belum menunjukkan terobosan berarti.

Kunjungan ini pada dasarnya menunjukkan bahwa Prabowo sedang menulis ulang aturan diplomasi Indonesia.

Dia tidak takut mengambil langkah-langkah tidak populer jika dianggap menguntungkan kepentingan nasional.

 Prinsip bebas-aktif tetap dipegang, tetapi dengan interpretasi yang lebih fleksibel dan pragmatis.

Fokus utamanya jelas: keamanan energi, stabilitas pangan, dan penguatan posisi strategis Indonesia di panggung global.

Pertanyaan besarnya adalah apakah strategi ini akan membawa keuntungan jangka panjang atau justru membuat Indonesia terjebak dalam persaingan kekuatan besar.

Diplomasi memang selalu tentang kalkulasi risiko dan manfaat. 

Prabowo tampaknya memilih untuk bermain di wilayah abu-abu - tidak sepenuhnya memihak blok mana pun, tetapi juga tidak ragu mengambil manfaat dari semua pihak.

Dalam lima tahun ke depan, kita akan melihat apakah pendekatan ini berhasil membawa Indonesia pada posisi yang lebih kuat, atau justru menghadapi isolasi diplomatik.

Yang pasti, kunjungan ke Rusia telah mengirimkan pesan jelas kepada dunia: di bawah Prabowo, Indonesia tidak akan menjadi penonton pasif dalam percaturan geopolitik global.

Politik luar negeri memang bukan tentang hitam atau putih.

Di dunia yang semakin terfragmentasi, mungkin justru diplomasi realistis ala Prabowo inilah yang dibutuhkan Indonesia untuk tetap berdiri tegak di antara raksasa-raksasa global yang saling bersaing.

Secara keseluruhan, politik luar negeri Presiden Prabowo Subianto adalah perpaduan keseimbangan yang dinamis antara tradisi dan inovasi.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved