Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Ramadan 2025

Ramadan di Rusia: Antara Tradisi dan Tantangan Cuaca

Ramadan di Ibu kota Rusia merupakan perpaduan unik antara tradisi keislaman yang khusyuk dan dinamika masyarakat multikultural

zoom-inlihat foto Ramadan di Rusia: Antara Tradisi dan Tantangan Cuaca
ist
RAMADAN DI MOSKOW - Masjid Memorial Minskaya, Minskaya St, Kota Moscow, 121096. Ramadan di Ibu kota Rusia merupakan perpaduan unik antara tradisi keislaman yang khusyuk dan dinamika masyarakat multikultural

Ramadan di Rusia: Antara Tradisi dan Tantangan Cuaca

Oleh : Achmad Firdaus Hasrullah

TRIBUNNEWS.COM, - Ramadan di Ibu kota Rusia merupakan perpaduan unik antara tradisi keislaman yang khusyuk dan dinamika masyarakat multikultural. 

Negara yang luas dan beragam, umat Muslim di berbagai penjuru Rusia menjalani bulan suci dengan semangat yang sama, meski diwarnai nuansa lokal yang khas. 

Di kota metropolitan seperti Moskow, Ramadan hadir dalam balutan kemajemukan dan bersanding dengan dominasi agama Kristen orthodoks. 

Meski menjadi minoritas, komunitas Muslim di ibu kota Rusia ini aktif mengisi bulan suci dengan ibadah dan kegiatan sosial. 

Masjid Katedral Moskow, yang megah dan mampu menampung ribuan jemaah, menjadi episentrum spiritualitas. 

Suara lantunan Al-Qur’an dan gemuruh doa bersama mengisi malam-malam Tarawih di minggu pertama, menciptakan atmosfer yang kontras dengan hiruk-pikuk kota metropolitan. 

Restoran halal dan komunitas muslim berbondong-bondong menyediakan hidangan iftar gratis, tidak hanya untuk Muslim lokal tetapi juga para migran dari Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, dll yang bekerja di Rusia

Pemerintah setempat pun turut mendukung acara buka bersama sebagai simbol toleransi, meski tantangan seperti cuaca dingin—terutama jika Ramadan jatuh di musim dingin—atau jam puasa yang mencapai 17-18 jam di musim panas, tetap menjadi ujian tersendiri bagi yang menjalankannya. 

Baca juga: Israel Kerahkan 3.000 Polisi Tambahan di Yerusalem Timur Saat Salat Jumat Pertama di Bulan Ramadan

Adapun cerita unik dari berbagai sudut pandang bagi sebagian Muslim Moskow, mengikuti jadwal puasa berdasarkan zona waktu Mekah atau Turki yang menjadi solusi untuk meringankan beban fisik, sambil tetap menjaga esensi ibadah.

Di sekitar Masjid Besar di Moskow, setiap hari ada Pasar-pasar tradisional ramai menjajakan hidangan khas seperti çäkçäk (kue madu berbentuk bola) dan Cheburek (pastri daging), sementara keluarga saling mengunjungi untuk berbagi kebahagiaan. 

Di sekitar Masjid Besar jalan-jalan utama dihiasi lampu berkelap-kelip bertuliskan kaligrafi Arab, dan pemerintah setempat mengatur jam kerja yang lebih singkat untuk memudahkan warganya beribadah. 

Sekitar Ratusan atau hampir ribuan orang membanjiri masjid-masjid besar sebelum berbuka puasa dan dilanjutkan Tarawih menjadi hal yang lumrah di bulan Ramadhan, diiringi lantunan zikir yang menggema hingga larut malam. 

Adaptasi semacam ini menunjukkan kelenturan dalam mempertahankan ibadah tanpa kehilangan makna spiritualnya. 

Di sisi lain, Ramadan juga menjadi momentum pemulihan identitas Islam pasca-era Soviet. Masjid-masjid yang dahulu ditutup atau dihancurkan, kini dibangun kembali dengan megah. 

Generasi muda Muslim Rusia, yang tumbuh dalam kebebasan beragama pasca-1990-an, semakin antusias mempelajari Al-Qur’an dan terlibat dalam kegiatan dakwah digital. 

Meskipun dapat sanksi dari  barat, Platform media sosial yang sering  digunakan untuk menyiarkan ceramah, mengingatkan waktu imsak, atau sekadar berbagi resep hidangan berbuka khas daerah mereka.

Baca juga: Jelajahi Dubai saat Ramadan,  Merasakan Siang yang Tenang dan Malam yang Meriah

Pada akhirnya, Ramadan di Rusia adalah kisah tentang ketahanan dan harmoni. Di Moskow, ia menjadi simbol integrasi Muslim dalam masyarakat multicultural, ia mengukuhkan identitas budaya yang berpadu dengan iman. 

Dari masjid-masjid megah hingga dapur-dapur komunitas yang sederhana, semangat berbagi, refleksi, dan kebersamaan menjadi benang merah yang menyatukan Muslim Rusia dalam keberagaman cara mereka menjalani bulan suci di tahun ini.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved