Tribunners / Citizen Journalism
Sejumlah Kesalahan Taktis Operasi Kelompok Hamas
Serangan kelompok Hamas ke wilayah Israel mengubah lansekap konflik Palestina. Israel bersumpah akan memusnahkan Hamas selamanya.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Sejumlah pihak memuji operasi perlawanan Hamas pada 7 Oktober 2023. Banyak yang terkejut, dan bahkan syok atas keberhasilan operasi lintas perbatasan ini.
Kelompok Hamas menunjukkan keterampilan tempur lintas udara, darat, dan infiltrasi laut serentak yang tidak pernah terbayangkan akan terjadi.
Hamas juga berhasil mempertontonkan keberanian dan perlawanan militer yang tidak pernah terlihat di Timur Tengah, sejak peristiwa perang enam hari 1967.
Hasilnya memang luar biasa. Militer Israel kehilangan muka atas bobolnya tembok pertahanan di perbatasan dengan Jalur Gaza. Nyawa ribuan penduduk sipil, polisi dan tentara Israel melayang.
Namun dalam waktu singkat pula, Israel kembali menunjukkan kekuatan militer yang superior di Timur Tengah. Sejarah konflik Palestina telah diubah lewat aksi Hamas ini.
Mobilisasi tempur dilakukan dalam tempo 24 jam, mengumpulkan ratusan ribu tentara cadangan dan langsung menggerakkan mesin-mesin tempur ke Israel selatan.
Bombardemen udara menyisakan kehancuran luar biasa di Jalur Gaza. Bencana kemanusiaan datang secara mengerikan, bertubi-tubi.
Blokade listrik, air, bahan pangan dan obat-obatan dilakukan terhadap Jalur Gaza. Wilayah Tepi Barat dikunci di 500 titik perlintasan keluar masuk.
Jalur laut diawasi ketat. Pelabuhan di pesisir Jalur Gaza yang digunakan nelayan dan petempur Hamas dihancurkan.

Memasuki hari ke lima sesudah serangan maut 7 Oktober 2023, Israel semakin memperlihatkan tanda-tanda kuat invasi darat ke Gaza.
Ribuan tentara, tank, ranpur lapis baja, artileri udara, telah tergelar dan menunggu waktu serangan darat.
Apa yang akan menimpa Hamas, Gaza, dan Palestina? PM Israel Benyamin Netanyahu bersumpah akan ‘menghapus’ Hamas selamanya dari Palestina.
Gaza tidak akan sama lagi seperti sebelum 7 Oktober. Ini memberi pesan kuat serangan Israel akan sampai pada tujuan akhir menduduki Gaza.
Penguasaan atas Gaza artinya akan mengubah secara dramatis lansekap geografis maupun politis wilayah Palestina.
Enklave Palestina yang semula dikontrol kelompok Hamas, bukan oleh Otoritas Palestina, bisa jadi akan sepenuhnya dikendalikan Israel.
Garis perbatasan dengan Mesir juga akan sepenuhnya dikuasai Israel. Otoritas Palestina semakin mengecil, hanya tersisa di wilayah Tepi Barat.
Di luar keberhasilan operasi perlawanan 7 Oktober, adakah kelompok Hamas membuat kesalahan strategis?
Dari fakta keterangan serta sejumlah rekaman video yang beredar, kesalahan strategis Hamas adalah ketika petempurnya membunuhi ratusan peserta festival musik di tengah gurun Israel selatan.
Pasukan paraglider yang dikirim mendarat di dekat lokasi festival, menimbulkan kepanikan, dan lalu terjadilah pembantaian nyaris tanpa perlawanan.
Israel menyebut ada sekurangnya 280 jasad kebanyakan anak-anak muda tamu festival musik ditemukan di berbagai lokasi dalam posisi sedang menyelamatkan diri.
Pembunuhan ini benar-benar jadi kampanye buruk bagi Hamas. Israel secara cepat dan maksimal menarasikan Hamas adalah kejam, sadis, dan stigma paling buruk lainnya.
Kesalahan kedua, petempur Hamas membawa lari dan menawan orang-orang Israel lanjut usia dan anak-anak dari sejumlah permukiman Yahudi dekat Gaza.
Beberapa potongan video yang beredar secara maksimal digunakan Israel untuk menunjukkan Hamas adalah kelompok yang tak punya belas kasihan dalam pertempuran.

Kesalahan ketiga, kelompok Hamas harus kehilangan tak kurang 1.500 petempur yang dikirim memasuki wilayah Israel.
Nyaris semua petempur itu ditewaskan, baik dalam pertempuran maupun operasi pembersihan yang dilakukan pasukan Israel sehari setelah 7 Oktober.
Israel belum pernah mengumumkan ada petempur Hamas yang menyerah atau ditawan. Semua yang ditemukan tampaknya langsung dieliminasi di tempat.
Kehilangan 1.500 petempur yang pasti paling terampil dan paling berani, akan jadi kehilangan sangat besar bagi kekuatan perlawanan Hamas.
Hamas juga telah menembakkan ribuan roket, diperkirakan minimal 5.000 roket. Pertanyaannya, seberapa banyak stok roket Hamas di Gaza?
Masih cukupkah buat melawan operasi darat yang akan digelar Israel, sementara kecil kemungkinan ada dukungan terbuka militer/negara asing untuk Hamas.
Kita akan lihat dalam beberapa hari atau beberapa pekan mendatang, bagaimana peta konflik di lapangan akan berubah drastis.
Israel sudah pasti akan mengerahkan militernya dalam kekuatan penuh, tidak ada kompromi hingga eksistensi Hamas di Jalur Gaza dan Palestina musnah selamanya.
Dalam pikiran kaum Yahudi Israel, kini telah ditanamkan, luka akibat serangan Hamas 7 Oktober tidak ada bedanya dengan holocaust Yahudi di Eropa berpuluh tahun lalu.
Ini sentimen yang benar-benar mampu menyatukan warga Israel di manapun berada, dan dampaknya bagi Palestina benar-benar akan sangat signifikan.
Jalur Gaza dan Palestina tidak akan sama lagi. Peta konflik dan geopolitik di Timur Tengah juga akan berubah seterusnya.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.