Kamis, 2 Oktober 2025

Blog Tribunners

Sjoerd Overgoor Mengakui Kalau Erik Ten Hag Sangat Disiplin Dalam Melatih

Sjoerd Overgoor adalah bagian dari skuad Go Ahead Eagles yang harus beradaptasi dengan metode Ten Hag saat tiba di klub kasta kedua Belanda

Penulis: Toni Bramantoro
myprivacy.dpgmedia.nl
Sjoerd Overgoor 

ERIK TEN HAG telah membawa sepak bola yang menarik kembali ke Manchester United - tetapi dia tipekal pribadi yang suka bosan dengan pemain dalam kapasitasnya sebagai pelatih.

Sjoerd Overgoor adalah bagian dari skuad Go Ahead Eagles yang harus beradaptasi dengan metode Ten Hag saat tiba di klub kasta kedua Belanda pada musim panas 2012.

Overgoor berkata: “Banyak pemain berpikir, 'Pelatih ini gila'.
“Pada akhir pramusim, kami melakukan banyak 11 lawan nol.

“Dia menunjukkan kepada kami pola dan di mana harus mengambil posisi kami. Mulai dari penjaga gawang, dia bermain di bek tengah kiri, lalu kami membangun dari sana.

Erik ten Hag
Erik ten Hag (Oli SCARFF/AFP)

“Ini sedikit membosankan karena Anda tidak memiliki lawan untuk dimainkan.
“Kami sering melakukannya dan setelah beberapa kali, itu adalah, 'Lagi? 11 lawan nol?’ ”

Seperti bintang Manchester United – terutama Cristiano Ronaldo sebelum dia hengkang dan Marcus Rashford – para pemain Eagles juga harus menghadapi kode disiplin Ten Hag.

Overgoor, 34, menjelaskan: “Sejak hari pertama, dia sama seperti saat pertama di Manchester United, sangat ketat.

“Pada hari pertama pelatihan, kami memiliki oto untuk memainkan delapan lawan delapan pertandingan - kuning, hijau dan oranye.

“Setelah latihan, kami kemudian menyatukan semuanya dan dia berkata, 'Tidak, saya ingin yang kuning di sini, yang oranye di sini'.

“Jika Anda terlambat untuk pelatihan, Anda tidak bisa berlatih.

“Dia tegas untuk membuat kami lebih profesional.”

Rezim baru juga memasukkan para pemain melakukan sesi latihan ganda dan kemudian wajib tidur siang sebelum diizinkan pulang pada pukul 3 sore.

Tapi Overgoor merasa bahwa Ten Hag memilihnya untuk perawatan pengering rambut.

Dia berkata: “Pada akhir pramusim, bahkan pemain lain berkata, 'Dia banyak meneriakimu'.

“Jadi, saya pergi menemuinya dan dia membuka mata saya. Dia berkata, 'Jika saya meneriaki Anda, Anda menjadi marah, Anda memenangkan lebih banyak duel, Anda lebih agresif dengan cara yang positif.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved