Tribunners / Citizen Journalism
Virus Corona
Pendekatan Nol Dinamis Hadapi Serangan Varian Baru Covid 19 di Tiongkok dan Dampaknya Bagi Ekonomi
Strategi Nol dinamis ini menyangkut model pemantauan dan peningkatan kemampuan deteksi dini, mengawasi rantai transmisi dan penelusuran tepat waktu
Sejak Pendekatan Nol dinamis yang dijalankan, perkembangan perekonomian Tiongkok terutama di sektor perdagangan cukup menggembirakan.
Menurut laporan dari kementrian perdagangan China (Ministry of Commerce of PRC) tanggal 8 April 2022 lalu ada peningkatan volume perdagangan Tiongkok sebesar 33,5 persen dalam dua bulan pertama Tahun 2022 dengan nilai 953,48 miliar RMB dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Total ekspor China naik 39,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai 467,58 miliar RMB.
Sedangkan total impor negeri Tirai Bambu ini juga mengalami kenaikan sebesar 28,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan nilai 485,9 miliar RMB.
Baca juga: Dukungan Bagi Korporasi Peternakan Terintegrasi Model Klaster untuk Gerakkan Ekonomi Pedesaan
Di Sektor ekspor perdagangan jasa, China juga mencatat pertumbuhan sebesar 11,1 persen dan berhasil menurunkan defisit perdagangan jasa sebesar 57,6 persen.
Defisit perdagangan jasa China berada di angka 18,31 miliar RMB, yakni lebih rendah 24,91 miliar RMB dibanding tahun 2021.
Perdagangan jasa Tiongkok yang menunjukkan pertumbuhan menggembirakan tersebut meliputi Perdagangan dalam layanan padat pengetahuan (knowledge Intensive services).
Dari Januari hingga Februari 2022, impor dan ekspor layanan padat pengetahuan mencapai angka 382,4 miliar RMB, meningkat 17,9% dengan komposisi ekspor layanan padat pengetahuan sebesar 219,69 miliar RMB, meningkat 20,3%.

Daerah yang mengalami pertumbuhan ekspor yang pesat adalah royalti HKI (Hak Kekayaan Intelektual), telekomunikasi, jasa komputer dan informasi serta jasa komersial lainnya, masing-masing tumbuh 72,1%, 25,7%, dan 17,1%.
Sisanya, Impor layanan pengetahuan-intensif mencapai angka 162,71 miliar RMB, naik 15% serta Impor jasa asuransi tumbuh pesat sebesar 124,9%.
Impor dan ekspor jasa perjalanan (travel services) juga mengalami pemulihan. Dari Januari hingga Februari 2022, total impor dan ekspor jasa perjalanan China sebesar 149,77 miliar RMB, naik sebesar 16,9%, di mana ekspor turun 7,1% dan impor naik 19,1%.
Di luar sektor jasa perjalanan, volume impor dan ekspor jasa Tiongkok juga meningkat sebesar 37,2% dari Januari hingga Februari, di mana ekspor meningkat sebesar 41% dan impor meningkat sebesar 32,5%. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, impor dan ekspor jasa meningkat sebesar 59,4%, dimana ekspor meningkat sebesar 75,3% dan impor meningkat sebesar 42,4%.
Kritik terhadap kebijakan Nol Dinamis
Meskipun dampak positif kebijakan Nol Dinamis telah dirasakan di bidang perekonomian terutama di sektor perdagangan, tetapi kritik akan kebijakan tersebut juga muncul.
Salah satunya ketika otoritas China melakukan lockdown ketat di Xi’an sebuah kota bersejarah yang memaksa 13 juta penduduknya untuk tetap tinggal di dalam rumah hanya karena ada 150 kasus covid-19 yang berkonsekuensi adanya pemenuhan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat secara masif.
Hal yang sama juga terjadi di Zhengzhou setelah muncul 11 kasus penularan covid baru.
Meskipun demikian, Tiongkok sepertinya akan terus mempertahankan kebijakan Nol Dinamis ini karena dianggap memiliki daya pencegahan penularan covid-19 secara efektif, murah dan cepat demi memastikan pembangunan ekonomi dan sosialnya tidak terganggu.
*) Rektor Universitas Islam Raden Rahmat Malang
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.