Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Menciptakan Kinerja Excellent dengan WFH dan WLB

Salah satu faktor peningkatan produktivitas kerja akibat adanya penerapan sebagian jam kerja untuk WFH ternyata dipengaruhi oleh WLB.

Editor: Dewi Agustina
Shutterstock
Ilustrasi WFH. 

Penulis: Denny Nuryadin
Dosen Ekonomi Islam UHAMKA dan Relawan BAZNAS

KESIBUKAN yang selalu terbebani karena pekerjaan terkadang membawa orang pada titik kulminasi tekanan kehidupan yang tidak sehat.

Orang-orang seperti ini sering mengalami stres, emosi yang tidak stabil serta tidak sedikit dari mereka mengabaikan keseimbangan kehidupan sosial di tengah-tengah masyarakat.

Bahkan mereka para pekerja yang berambisi jabatan dan materi akan lebih cenderung bertindak mengabaikan proses yang bersandar pada nilai-nilai kebajikan dalam mencapai tujuannya.

Contoh konkrit hal di atas seringkali terjadi gesekan pada posisi di executive menengah atau puncak dalam rangka mencapai tujuannya.

Tidak sedikit dari mereka sering kali mengindahkan praktik kompetisi yang sehat berbasis pada kinerja melainkan sebaliknya melakukan tindakan jauh dari nilai-nilai kebajikan seperti sikut menyikut, jilat menjilat dan lain-lain (mohon maaf menggunakan kata-kata sarkasme karena semata-mata ingin mendapatkan kata yang tepat sesuai apa yang terjadi di lapangan).

Berbagai film telah mengisahkan gaya hidup para eksekutif muda pekerja yang berada di kota metropolitan dari berbagai negara.

Kisah di atas menggambarkan suatu kondisi dengan berbagai penyebab seperti konsentrasi yang tinggi dengan tingkat kompleksitasnya hampir sama di semua negara kota metropolitan tersampaikan dalam film tersebut.

Ilustrasi WFH
Ilustrasi WFH (https://www.djkn.kemenkeu.go.id/)

Namun baru-baru ini dunia dikejutkan oleh adanya penelitian tentang peningkatan kinerja individu karyawan akibat adanya penerapan sebagian jam kerja dalam satu minggu untuk bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

Namun penelitian ini membatasi pada ruang lingkup industri tertentu saja alias tidak semua bidang pekerjaan bisa dilakukan dari rumah menghasilkan yang sama.

Salah satu faktor peningkatan produktivitas kerja akibat adanya penerapan sebagian jam kerja untuk bekerja dari rumah (WFH) ternyata dipengaruhi oleh adanya Work Life Balance (WLB) dalam proses WFH.

Work Life Balance (WLB) adalah suatu kondisi di mana seorang pekerja bisa mengatur waktu yang baik (seimbang) antara pekerjaan di tempat kerja dengan kebutuhan pribadi, rekreasi, dan kehidupan berkeluarga.

Mengapa demikian?

Pertama, dengan bekerja dari rumah orang akan lebih mempunyai waktu bersama keluarga, berinteraksi secara sosial dengan orang-orang terdekat akan meningkatkan kondisi kebahagiaan dan menekan stres.

Hal ini bertolak belakang dengan kondisi sebelum adanya WFH dimana waktu 2/3 hari mereka dalam satu hari habis berada di kantor dan perjalanan akibat adanya jam sibuk transportasi perjalanan berangkat atau pulang.

Karena para pekerja di kota metropolitan biasanya tinggal dan berasal dari kota penyanggah sekelilingnya, terlebih bila pengaturan lalu lintas dan moda transportasi belum terintegrasi, dan masih banyaknya orang lebih senang menggunakan kendaraan pribadi dengan alasan efisiensi waktu dan kenyamanan serta keamanan, sehingga penumpukan kendaraan pada waktu bersamaan tidak terhindari.

Kedua, memiliki waktu yang cukup untuk melakukan ibadah mendekatkan diri kepada Tuhan-nya dan melakukan berbagai kajian spriritual metode virtual sehingga semakin meningkatkan kualitas keimanan dan ketenangan jiwa serta kebahagiaan yang hakiki seseorang.

Ketiga, adanya kebahagian di atas menciptakan keseimbangan, menurut penelitian keseimbangan mental inilah yang dapat menghindari berbagai penyakit psikis dan berbagai penyakit tidak menular (PTM) yang banyak menimpa para pekerja akibat adanya tingkat tekanan yang tinggi dan berlangsung secara lama.

Baca juga: Nyaman Berbusana Saat WFH Pengaruhi Mood Ibu Pekerja

Keempat, banyaknya waktu akan lebih leluasa dan fleksibel untuk meningkatkan kebugaran fisik dengan cara berolahraga yang dilakukan atas dasar kesenangan dan bukan paksaan, sehingga meningkatkan imun tubuh mereka.

Kelima, sebaliknya dengan keadaan kesehatan yang prima maka akan mendorong orang untuk berpikir positif, dinamis, optimis, kreatif dan inovatif, sehingga dapat digunakan sebagai modal dasar orang untuk berlaku lebih produktif.

Keenam, penerapan sebahagian jam kerja dengan WFH berbasis pada target pekerjaan dan waktu penyelesaian baik dari sisi kualitas dan kuantitas dengan kata lain berbasis pada Key Performance Indikator (KPI) sebagai dasar pemberian reward dan penghargaan yang adil.

Sebagai penutup penulis menyampaikan jika perusahaan anda sudah mumpuni menyediakan sarana bekerja dengan tools atau alat kerja berbasis sistem teknologi terkini, mengapa tidak mencoba dalam mengejar dan menciptakan kinerja excellent.

Sehingga dapat memberikan manfaat maksimal baik untuk stakeholder maupun shareholder dengan menerapkan sebahagian jam kerja menggunakan metode WFH dalam membentuk WLB.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan