Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Covid-19 dari Luar Negeri

Di berbagai negara mungkin saja ada perkembangan tentang COVID-19 yang kemudian berdampak pada kebijakan warga negara asing masuk ke suatu negara.

HO/TRIBUNNEWS
Prof Tjandra Yoga Aditama 

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI

Mantan Direktur WHO SEARO dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes

TRIBUNNEWS.COM - Di berbagai negara mungkin saja ada perkembangan tentang COVID-19 yang kemudian berdampak pada kebijakan warga negara asing masuk ke suatu negara.

Pada Desember 2020 misalnya ada berita tentang varian baru B.1.1.7 yang bermula dilaporkan di Inggris, dimana kemudian banyak negara -termasuk Indonesia- membatasi kunjungan dari negara terjangkit ke negaranya.

Sehubungan dengan kenaikan kasus di India maka pada hari-hari ini ada berbagai berita tentang warga negara India yang sudah masuk ke Indonesia.

Tentu hal ini sesuai dengan aturan yang berlaku sekarang ini karena memang tidak ada pelarangan masuk ke Indonesia.

Pemerintah nantinya tentu akan mengkaji bagaimana kebijakan memperbolehkan masuk penerbangan dari negara tertentu atau tidak, tapi pada kenyataannya memang sudah ada warga asing yang masuk dari negara-negara yang kasusnya sedang meningkat dan atau negara-negara yang melaporkan adanya varian dan mutasi baru.

Dalam hal ini, ada tiga hal yang dapat dan seharusnya dilakukan pada mereka yang sudah masuk ke Indonesia.

Pertama, semua warga negara asing yang masuk Indonesia, termasuk dari India, tentu harus menjalani karantina dahulu sebelum dapat beraktifitas.

Pelaksanaan karantina ini harus terus berlangsung dengan ketat sesuai aturan yang berlaku, dan kalau ada yang dicurigai sakit maka harus ditangani sesuai prosedur serta kemungkinan kontaknya ditelusuri secara ketat.

Kebijakan karantina bagi pendatang ini juga berlaku di banyak negara di dunia sekarang ini.

Ke dua, sebaiknya pengawasan ketat bukan hanya dilakukan pada mereka yang datang hari-hari ini, tapi juga kepada yang datang beberapa waktu mundur ke belakang, khususnya bila dari negara-negara itu memang ada kejadian khusus seperti kasus mulai meningkat dan juga adanya varian dan mutasi baru.

Singapura misalnya, mereka menutup penerbangan dari sebagian negara Eropa pada pertengahan Desember 2020 karena informasi varian bari B.1.1.7, tapi lalu mereka juga menelusuri siapa saja yang sudah datang sejak pertengahan November 2020.

Dengan cara ini maka Singapura waktu itu dapat menemukan varian  baru B.1.1.7 di negaranya. Kalau kita mau analogikan, maka surveilans bukan hanya dilakukan pada mereka yang sekarang ini mendarat dari India misalnya, tapi juga sejak sebulan kebelakang, katakankah yang datang sejak pertengahan Maret 2021.

Dari data kedatangan maka kemudian dapat di telusuri keadaan kesehatan mereka yang datang sejak bulan yang lalu untuk dilakukan penanganan kalau sekiranya diperlukan.

Hal ke tiga, memang harus dilakukan pemeriksaan “whole genome sequencing” pada mereka-mereka yang dicurigai, misalnya sekarang sakit COVID-19 padahal baru datang dari negara-negara yang melaporkan peningkatan kasus yang mungkin berhubungan dengan mutasi baru, seperti halnya B.1.617 yang bermula dilaporkan di India.

Peningkatan jumlah pemeriksaan “whole genome sequencing” menjadi kunci utama untuk identifikasi kemungkinan varian dan mutasi baru yang mungkin ada di negara kita.

Di luar tiga hal di atas, maka walau bagaimanapun situasi di luar negeri maka pengendalian di dalam negeri harus terus ditingkatkan, apalagi dengan kecenderungan peningkatan kasus di dunia secara keseluruhan.

Untuk itu 3 M, 3 T dan juga vaksinasi harus terus kita giatkan. Masyarakat luas perlu terus menyadari bahwa kita sekarang masih harus terus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, dan pemerintah perlu terus menggalakkan 3 T secara maksimal.

Upaya vaksinasi juga harus terus ditingkatkan, dan masalah keterbatasan vaksin tentu perlu dicari jalan keluar yang terbaik.(*)

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved