Tribunners / Citizen Journalism
Kartini-Kartini di Masa Kekinian
Bermutunya generasi anak bangsa di masa depan suatu negara ditentukan salah satunya dari peran seorang ibu.
KARTINI-KARTINI DI MASA KEKINIAN
by pa' De Noer
TRIBUNNEWS.COM - Seakan tiada habisnya kisah ketangguhan dan kemuliaan dari seorang wanita, sebut saja beberapa pahlawan wanita di Indonesia melawan penjajahan, kebodohan dan keterbelakangan, seperti Cut Nya Dhien, R.A Kartini, Martha Christina Tiahahu dan masih banyak lagi yang lainnya.
Begitu pula pada sejarah Islam, telah banyak wanita yang berkontribusi membantu perjuangan Nabi Muhammad SAW dan penyebaran agama Islam, sebut saja seperti;
Khadijah binti Khuwailid, Nusaibah Binti Kaab, Aisyah binti Abu Bakar dan Rabia al-Adawiyya. ...
Lubndadari.
*Mereka berjuang tanpa pamrih untuk bangsa dan agamanya.*
Mereka semua memberikan pengaruh bagi posisi perempuan di dunia global atau kartini-kartini masa kini di Indonesia dalam berkiprah pada semua bidang pembangunan. Kehadiran mereka sudah tidak diragukan lagi, ada yang menjadi dokter, guru, dosen, tentara, kepolisian sampai ada yang menjadi pemimpin negara.
Dikutip dari kompas.com, Sri Mulyani mengatakan bahwa kaum perempuan telah berkontribusi *$ 12 triliun dollar US* pada perekonomian gobal.
Menurut survei Harvard University dalam penelitiannya melakukan survey untuk peran wanita bilamana mereka menjadi seorang pemimpin yang disandingkan dengan kepemimpinan pria atau laki-laki.
Ternyata wanita lebih unggul atau lebih mendominasi dibandingkan dengan laki-laki dari beberapa sekian banyak aspek penilaian yang mereka teliti. Salah satunya adalah kemampuan mengembangkan perspektif strategis, kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin tentunya
Tidak berlebihan pernyataan Kyai Ma'ruf Amin bahwa perempuan sebagai seorang ibu menempati posisi strategis dalam menentukan masa depan suatu negara lebih baik lagi.
Terlebih Islam telah memuliakan kaum perempuan bilamana menjalankan fungsinya secara baik di dalam rumah tangganya.
Beberapa fungsi dimaksud itu adalah:
*Pertama:* pada dasarnya ibu adalah Madrasah pertama bagi anak -anaknya " Al -Ummu Madrasah Al -ula " .
Dimana ibulah sebagai sosok pertama yang akan menanamkan norma -norma kebaikan dan pendidikan mulai dalam kandungan hingga anak-anaknya menjadi dewasa, sekaligus menjadi teladan dalam bersikap.
Bermutunya generasi anak bangsa di masa depan suatu negara ditentukan salah satunya dari peran seorang ibu.
Kedua: pada umumnya kesuksesan seorang suami didukung oleh doa dan peran seorang istri yang sholehah. dia akan senantiasa mengajak suaminya kepada kebaikan dalam mebiti karir suaminya dan bukan sebaliknya mendorong suaminya untuk bertindak pada kemungkaran.
Ketiga: Kata hadits Nabi, Al-mar'atu imadul bilad, perempuan itu tiangnya negara. Saat ini kita sudah merasakan bahwa peran perempuan di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga maupun di sektor publik, tidak dapat dinafikan, hal ini mendorong suatu negara menjadi kokoh sekaligus sebagai modal dasar pembangunan. Ibu menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya dalam memilih dan memilah informasi baik yang baik maupun negatif sehingga generasi kita dapat terhindar dari segala informasi yang dapat menggangu kelangsungan generasi penerus bangsa. Adanya gawai atau gadget atau habdphone semakin mempermudah semua orang untuk mendapatkan akses informasi yang baik maupun negatif, informasi negatif, inilah yang harus kita hindari agar tidak merusak budaya dan cara pandang sehingga mempengaruhi perilaku setiap individu dan perilaku kolektif.
Demikianlah cukilan tulisan ini dibuat sebagai ekspresi penghargaan setinggi-tinginya bagi kartini-kartini masa kekinian sekaligus dalam memperingati Hari Kartini 2021 dari penulis, semoga ada hikmahnya, Aamiin YRA.
#ghirahekononisyariah
#dakwahekonkmisyariah
#masker4alllawancorona
#baznaspertamadanutama
Pondok Cabe Udik, Kamis 22/04/2021
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.