Selasa, 30 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pancasila, Jiwa Insan TNI dari Prajurit Sampai Purnawirawan

Kemajuan teknologi yang sangat pesat dan dinamis saat ini di setiap lini sudah pasti akan dibarengi dengan perubahan perilaku masyarakat Indonesia.

Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.com/Sabrina Asril
Mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna. 

Oleh: Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna

TRIBUNNEWS.COM - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 5 Oktober 2020 adalah momentum terbaik untuk merenungkan kembali apakah Pancasila yang disebutkan dalam Sumpah Prajurit dan Sapta Marga benar-benar telah menjadi sendi utama dalam setiap perikehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap insan TNI

Setiap prajurit TNI sepatutnya melaksanakan secara komprehensif Sumpah Prajurit dan Sapta Marga dalam setiap pola pikir dan pola sikap sehari-hari, termasuk menempatkan Pancasila sebagai panduan utama yang menjiwai rasa nasionalisme setiap prajurit TNI.  

Di samping itu, setiap prajurit TNI harus berperan sentral dalam menjaga dan merawat ideologi negara Pancasila dari ancaman, rongrongan dan gangguan, baik dari luar maupun dalam negeri.

Menjadi garda terdepan dalam menjaga ideologi negara, berarti TNI secara tidak langsung juga melindungi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kemajuan teknologi yang sangat pesat dan dinamis saat ini di setiap lini sudah pasti akan dibarengi dengan perubahan perilaku masyarakat Indonesia.

Hal ini pasti akan berdampak pada perubahan cara pandang masyarakat terhadap Pancasila.

Baca: HUT TNI Ke-75, Mabes TNI Gelar Donor Darah 1.000 Orang dan Bagikan 10 Ribu Paket Sembako

Untuk itu, Pancasila perlu dilakukan revitalisasi untuk menyesuaikan dengan kondisi kekinian.

Revitalisasi Pancasila bukan untuk mengubah nilai-nilai luhur Pancasila, namun untuk membuat perspektif baru agar nilai-nilai luhur Pancasila bisa diterima oleh setiap anak bangsa.

Terkait proses revitalisasi Pancasila tersebut, TNI harus berperan aktif dan terus mengawal agar Pancasila tetap menjadi pedoman hidup (way of life) dan keyakinan bersama (common faith) bagi bangsa Indonesia sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.

Untuk berperan aktif dalam merawat dan menjaga Pancasila, tentu para insan TNI juga harus melakukan aktualisasi dan meningkatkan kapasitas diri secara total dan terukur.

Perubahan ini bukan saja untuk menghadapi kualitas ancaman musuh dari luar dalam bentuk yang semakin beragam karena perkembangan teknologi dan kepentingan, namun juga untuk menjadikan dirinya Insan TNI Sapta Margais yang bisa diandalkan rakyat sebagai garda terdepan pengawal dan penjaga Pancasila.

Perubahan ini mencakup pola pikir, pola tindak dan pola sikap yang disesuaian dengan kebutuhan, perkembangan dan tantangan zaman.

Hal ini harus dilakukan oleh seluruh insan TNI mulai tamtama, bintara hingga perwira.

Bagaimana dengan purnawirawan TNI?

Sebagai bagian integral dari keluarga besar TNI yang tumbuh dan berkembang bersama TNI, sudah selayaknya para purnawirawan bersikap sebagai teladan dalam mengawal dan penjaga Pancasila dengan konsep "tut wuri handayani".

Meskipun sudah purnatugas, para purnawirawan TNI tentu saja belum selesai melakukan purnabakti kepada bangsa dan negara.

Pengabdian seorang purnawirawan tentu saja dilakukan dalam bentuk berbeda dibanding semasih aktif sebagai prajurit TNI, yaitu pengabdian sosial politik sebagai bagian dari masyarakat Indonesia.

Dengan rentang pengalaman dalam pengabdian sebagai insan TNI lebih dari 30 tahun, para purnawirawan dapat berperan aktif menjadi pemandu bagi pemerintah dan masyarakat, salah satunya memberikan masukan dan keteladanan dalam proses revitalisasi Pancasila.

Panggilan tugas pengabdian sosial ini merupakan tanggung jawab para purnawirawan dalam memberikan keteladanan dalam konteks pembinaan mental ideologi bangsa.

Dengan demikian, apabila semua keluarga besar TNI mulai dari prajurit sampai para purnawirawan TNI telah melakukan tugas kebangsaan tersebut di atas, maka jati diri TNI yang lahir dari rakyat dan tumbuh bersama rakyat serta bertugas untuk melindungi rakyat dan NKRI dapat diandalkan sebagai pilar utama dalam menjaga ideologi negara Pancasila.

Momentum emas dalam rangka 75 tahun TNI ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh semua keluarga besar TNI, agar eksistensi insan TNI yang militan, profesional dan disegani dengan doktrin Sapta Marga dan Sumpah Prajurit tetap dapat diandalkan sebagai bhayangkara negara dengan selalu mengikuti perkembangan zaman.

TNI kuat, Indonesia maju.

Dirgahayu TNI!

* Marsekal TNI (Pur) Agus Supriatna: Kepala Staf TNI AU Periode 2015-2017

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved