Tribunners / Citizen Journalism
Bulan Bung Karno
Pancasila Mencerdaskan Bangsa
Saatnya pemerintah membuat detail persiapan pelaksanaan New Normal yang operasional di luar aspek kesehatan
Revolusi di imajinasi tidak boleh berhenti kata Sukarno, bongkar-susun yang baru adalah siklus permanen dalam perjuangan untuk mensejahterakan bangsa.
Baca: Ini 3 Tempat Wisata di Ende yang Jadi Saksi Bisu Lahirnya Pancasila
Masyarakat Indonesia yang egalitarian dan berjiwa Gotong royong harusnya menjadi modal besar bagi munculnya para entrepreneur yang kreatif dan inovatif. Kepribadian Indonesia yang terbuka dan pro keberagaman perlu difasilitasi negara dengan hard capital berupa penyediaan akses internet gratis karena WiFi sudah menjadi kebutuhan dasar selain pendidikan dan kesehatan.
Inovasi adalah indikator Revolusi Imajinasi (Mental) sekaligus ia menjadi syarat kemajuan bangsa. Dalam Revolusi Mental, bukan saja kita harus membuang sikap dan tradisi sontoloyo (egoistis dan manipulatif) yang tidak produktif, tetapi hingga mampu melahirkan konsep, gagasan, pemikiran baru yang membawa Indonesia semakin maju.
Transformasi menjadi negara industri membutuhkan Manusia Merdeka sehingga bisa menghidupkan Rasa, Karsa dan melahirkan karya-karya Cipta. Kemampuan berpikir ini menjadi kunci keberhasilan saat kita belajar.
Sukarno mengingatkan Learning Without Thinking is useless, but thinking without learning is dangerous (belajar tanpa berpikir sia-sia dan berpikir tanpa belajar adalah bahaya). Kita paham bagaimana metode blusukan (sensing) president membantu efektifitas penyusunan kebijakan pembangunan.
Revolusi Pendidikan Merdeka sudah diperkenalkan Mendikbud, semoga para guru sebagai pemegang kunci keberhasilan program mampu mengantar para siswa untuk kelak menjadi manusia merdeka yang berkapasitas mencipta.
Sudah selayaknya metode menghapal kita tinggalkan karena hampir semua informasi bisa dicari di internet. Sekolah harus melatih kemampuan berpikir siswa.
Baca: Anis Matta Nilai Pancasila Jadi Solusi Menjawab Tantangan dan Krisis Global Berlarut
Bersama Vietnam, Indonesia dikatakan mempunyai kemampuan untuk recovery terbaik kedua setelah China karena ketergantungannya ke perekonomian global tidak sedalam Singapura misalnya. Tetapi peluang ini bisa hilang jika kita tidak mempunyai strategi solid dan didukung seluruh rakyat.
Saatnya pemerintah membuat detail persiapan pelaksanaan New Normal yang operasional di luar aspek kesehatan. Pelayanan publik di sector ekeonomi riel misalnya terkait logistik tidak boleh berhenti dengan dalih #workfromhome (bekerja dari rumah).
Peter Senge (Necessary Revolution 2010) menekankan perlunya Individual dan organisasi (termasuk negara) net gotong royong demi kepentingan bersama (terutama dalam menjaga bumi). Sama seperti Pancasila, dia menyarankan menggunakan kecerdasan hati dulu, lalu otak dan tangan (hearts-head-hands).
Menggunakan Pancasila akan bisa mengantar kita untuk cerdas secara spiritual demi keberlanjutan hidup kita secara harmonis dengan alam dan Tuhan.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.