Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Virus Corona

Kota Madrid, Spanyol, yang Tiba-tiba Sepi dan Sunyi karena Virus Corona

Seolah kabar gembira yang tak terduga karena ada di posisi kedua di dunia dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah Amerika Serikat.

Editor: Johnson Simanjuntak
dok.Rachmadiani Lestari
Rachmadiani Lestari 

Catatan Rachmadiani Lestari, Mahasiswi Indonesia di Madrid*
 
TRIBUNNEWS.COM - Tradisi tepuk tangan setiap pukul  8 malam untuk menghargai tenaga kesehatan hari ini terkesan lebih meriah terdengar dari apartemen saya yang terletak di kawasan Plaza Santa Barbara, Madrid, Spanyol setelah mendengar berita bahwa hari ini rekor angka kematian menurun drastis.

Seolah kabar gembira yang tak terduga karena ada di posisi kedua di dunia dengan kasus Covid-19 terbanyak setelah Amerika Serikat. Pada Sabtu (11/4/2020) dicatat bahwa kasus kematian di Spanyol turun ke angka 510 kasus, yaitu terendah semenjak 23 Maret 2020.

Pemerintah Spanyol sudah hampir genap sebulan menerapkan sistem ‘estado de alarma’ atau lockdown yang membatasi hak kebebasan warganya demi kepentingan khalayak umum yaitu menurunkan kasus baru dari Covid-19.

Sejak 16 Maret 2020, pemerintah menerapkan sistem lockdown tersebut karena kasus Covid-19 yang semakin bertambah drastis setiap harinya dari awal bulan Maret 2020.

Peraturan dan penerapan lockdown  pun sangat ketat, pemerintah mengeluarkan peraturan (Royal Decree 463/2020) yang menyebutkan bahwa semua warga negara Spanyol dan yang berdomisili di negara tersebut untuk mengorbankan hak kebebasan sejenak dan tidak ke luar rumah.

Kawasan Plaza Santa Barbara, Madrid, Spanyol
Kawasan Plaza Santa Barbara, Madrid, Spanyol (dok. Rachmadiani Lestari)

 
Ada enam situasi yang dijelaskan detail dimana warga diperbolehkan keluar rumah seperti :

1.     Membeli bahan makanan, obat-obatan, dan hal penting lainnya
2.     Pergi ke pusat kesehatan seperti rumah sakit dan klinik
3.     Pergi bekerja untuk memberikan employment services
4.     Kembali ke domisili atau tempat tinggal kita
5.     Membantu warga lansia, minors, dependant, disabilitas, atau warga yang inkapasitasi “vulnerable”
6.     Atau hal-hal lainya dengan justifikasi yang jelas.

Polisi pun disiagakan untuk melakukan patroli ketat di berbagai sudut kota untuk memastikan warganya menjalankan peraturan tersebut. Jika terbukti melanggar, pemerintah tidak ragu untuk memberikan denda yang cukup besar berkisar antara 100 EUR untuk pelanggaran minor dan naik hingga 30,000EUR.

Bahkan untuk kasus extreme bisa berakhir di penjara. Sekadar duduk di taman atau berolahraga pun tidak diperbolehkan karena itu tidak termasuk di list di atas.

Beberapa websites yang menyediakan bahan makanan pokok pun sangat ramai sampai supermarket online punya peraturan bahwa hanya menyediakan delivery untuk lansia, orang sakit, dan ibu hamil.

Saya pun ke luar apartemen hanya untuk kepentingan mendesak seperti membeli bahan makanan, dan juga membuang sampah yang memang dianjurkan agar tempat tinggal kita bersih. Itu pun harus segera kembali, tidak boleh berlama-lama.

Namun, mulai Senin (13/4), pemerintah memberi izin para pekerja yang tidak bisa bekerja dari rumah atau ‘work from home’ seperti buruh pabrik dan konstruksi dibolehkan kembali beroperasi namun dengan penerapan yang ketat.

Menyiapkan Tesis dan Sidang
 
Sebagai mahasiswi hukum tingkat akhir di IE University, situasi ini mempengaruhi tesis kesarjanaan dan sidang saya yang terpaksa harus dijalankan melalui online nantinya pada bulan Mei mendatang.

Komunikasi dengan dosen pembimbing pun kebetulan tidak ada masalah karena saya terbiasa berdiskusi jarak jauh, sebab beliau sering bepergian. Akan tetapi, dari segi edukasi menyeluruh tidak ada masalah dan malah diuntungkan karena saya juga sibuk dengan magang, selain daripada tesis dan mata kuliah akhir saya.

Saat waktu senggang diisi dengan  kesibukan berbagai hal. Contohnya bisa mendalami hobi masak saya yang sebelumnya tertunda. Coba-coba masak berbagai makanan mulai dari membuat roti dan kue sendiri sampai masakan-masakan lain dari berbagai negara.

Selain memasak, waktu luang digunakan untuk mendalami interest saya selain hukum yaitu business dan marketing lewat online courses yang disediakan oleh Google.

Meskipun universitas saya belum mengeluarkan pengumuman bagaimana upacara kelulusan kami, yang seharusnya dijadwalkan awal bulan Juli.

Hampir semua teman-teman kuliah saya pun memutuskan untuk kembali ke negara asal mereka masing masing. Upaya saya sebagai warga negara Indonesia berdomisili di Madrid adalah berusaha taat pada aturan yang sudah diterapkan pemerintah Spanyol sebaik mungkin.

Begitupun juga dengan pelajar-pelajar Indonesia yang tersebar di berbagai kota di Spanyol,  tetap berkomunikasi melalui grup WA untuk bertukar kabar. Kebetulan Madrid merupakan kota  dengan kasus positif paling banyak di Spanyol.

Apartemen tempat tinggal saya di Madrid yang mirip seperti kawasan  Jakarta Selatan yang biasanya penuh dan bising oleh anak-anak muda, mereka kerap kongkow berjejer  di berbagai restoran dan bar. Namun, hal itu pun tiba-tiba saja hilang dan suasana menjadi senyap semenjak pandemi ini semakin mewabah.

Secara resmi aturan tersebut akan berakhir pada 26 April 2020 dan kabar baik dari lockdown di Spanyol memang telah menghasilkan impact yang positif tapi bukan berarti selesai di situ saja.

Melalui pantauan saya di situs berita, PM Spanyol Pedro Sanchez berencana untuk memperpanjang peraturan untuk 2 minggu lagi.

Semoga Covid-19 di Madrid dan seluruh Spanyol, serta di berbagai negara, termasuk di negara kami, Indonesia cepat berakhir dan kami bisa kembali beraktivitas secara normal.

*(penulis, Rachmadiani Lestari, lulus dari SMAN 8 Jakarta, 2016 kemudian melanjutkan ke IE University Spain, mengambil Jurusan Hukum Internasional dan kini tengah menyelesaikan tugas akhir untuk meraih gelar sarjana)

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved