Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Advergame Sebagai Tools Dalam Kampanye Pemasaran

Advergame sebagai salah satu media penyampaian pesan kini mulai banyak digunakan oleh kalangan pemasar di Indonesia.

Editor: Toni Bramantoro
https://fifa-mobile-soccer.id.softonic.com/
Ilustrasi 

2.  Product Placement

Product Placement ialah memunculkan brand atau produk secara utuh di dalam sebuah game, dan brand tersebut dapat digunakan oleh karakter utama dalam game. Sebagai contoh misalnya mobil yang dikendarai oleh karakter utama, brand pakaian yang dikenakan, ataupun produk makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh karakter utama, beberapa contoh game yang terdapat product placement didalamnya ialah Grand Thief Auto (GTA), Grand Turismo, dan Need For Speed, karena dalam ketiga game tersebut pemain atau karakter utama yang dimainkan akan menemui brand-brand tertentu dan bahkan dapat menggunakanya di dalam game.

3.   Advergames

Akhir-akhir ini banyak pemasar mulai melirik bentuk pemasaran menggunakan advergame. Hal tersebut karena adanya fenomena bahwa game saat ini sudah menjadi sumber utama media hiburan yang mampu menembus berbagai kalangan demografi serta usia (Gross, 2010:1259).

Selain itu game juga mampu menciptakan platform yang interaktif untuk berkomunikasi dengan khalayak yang tidak bisa dilakukan oleh media tradisional lain (AdWeek Media, 2009; dalam Gross, 2010:1259). ).

Sehingga dengan melihat fenomena tersebut, banyak pemasar mulai menciptakan advergame dengan harapan khalayak yang menjadi target pemasaran bisa menemukan nilai dari sebuah pesan yang disampaikan dengan cara yang menghibur serta memilih untuk berinteraksi dengan brand  tersebut dalam game (Gross, 2010:1259)

Pada advergame, brand merupakan unsur sentral atau utama dalam gameplay dan game tersebut merupakan brand message dari produk itu sendiri (Chen & Ringel, 2001; dalam Gross, 2010:1259). Sehingga pada advergame, saat pemain diharuskan mengikuti rule serta gameplay yang ada untuk memenangkan permainan, rule dan gameplay tersebut juga sengaja dirancang untuk membangun interaksi antara game dengan pemain, di mana game tersebut berperan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan terkait produk kepada pemain secara lebih interaktif dan menghibur.

Advergame ialah game yang dikhususkan untuk memasarkan atau memberi informasi tentang suatu brand. Secara umum, advergame merupakan  game yang bertujuan mempromosikan atau mengiklankan suatu brand, produk, atau perusahaan. Dalam advergame, pemain akan sering melihat logo brand atau logo perusahaan di sepanjang permainan.

Alur permainan dalam advergame juga lebih banyak memberikan informasi mengenai produk yang diiklankan, mendorong pemain untuk mengingat produk dan bertransaksi produk contoh dari advergame ialah cerebrovit academy yang dibuat oleh brand multivitamin cerebrovit game pepsiman dan juga lego the game juga termasuk ke dalam advergame.

Jokowi GO!

Selain untuk keperluan mempromosikan suatu brand, game juga dapat digunakan untuk meningkatkan citra dari seseorang. Pada pemilu kemarin pasangan calon presiden Jokowi-Maruf Amin juga menggunakan metode pembuatan game untuk meningkatkan citranya sebagai calon presiden dan wakil presiden dengan membuat game berbasis android bernama Jokowi GO!.

Dalam game Jokowi diceritakan berlari ke seluruh negeri untuk membantu masyarakat. Game ini memiliki gameplay mirip dengan game temple run hanya saja menggunakan Indonesia sebagai latar utama. 

Permainan terdiri atas sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri atau pun untuk meminimalkan kemenangan lawan.

Peraturan-peraturan menentukan kemungkinan tindakan untuk setiap pemain, sejumlah keterangan diterima setiap pemain sebagai kemajuan bermain, dan sejumlah kemenangan atau kekalahan dalam berbagai situasi.”  -John Von Neumann dan Oskar Morgenstern (1953).

Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjual ketika melalui penawaran hingga siaran niaga, televisi, atau iklan di surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang diiklankan, “ -Fread dan Mangun (1999).

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved