Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Panglima TNI yang Mampu Membangun Soliditas di Tanah Papua

Penyelesaian masalah di Papua tidak bisa hanya menggunakan pendekatan keamanan semata, perlu kombinasi pendekatan pertahanan-kemanusiaan-kebudayaan

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Ngasiman Djoyonegoro 

Oleh: Ngasiman Djoyonegoro *)

STRATEGI Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto untuk berkantor di Papua hingga masa yang tidak ditentukan berbuah positif.

Situasi di Papua berangsur pulih paska kerusuhan terakhir hari minggu lalu.

Meski masalah Papua ruh nya masuk dalam ranah penegakkan hukum dan kamtibmas (baca Polri); namun apa yang dicapai hari ini tidak mungkin lepas dari peran Panglima TNI.

Penyelesaian masalah di Papua tidak bisa hanya menggunakan pendekatan keamanan semata, perlu kombinasi pendekatan pertahanan-kemanusiaan-kebudayaan.

Marsekal Madya (Marsdya) Hadi Tjahjanto dalam pelantikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/1/2017). Presiden Joko Widodo menunjuk Marsdya TNI Hadi Tjahjanto sebagai KSAU menggantikan Marsekal Madya Agus Supriatna yang purna tugas. Warta Kota/henry lopulalan
Marsekal Madya (Marsdya) Hadi Tjahjanto dalam pelantikan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (18/1/2017). Presiden Joko Widodo menunjuk Marsdya TNI Hadi Tjahjanto sebagai KSAU menggantikan Marsekal Madya Agus Supriatna yang purna tugas. Warta Kota/henry lopulalan (Warta Kota/henry lopulalan)

Hadirnya panglima di sana sebagai bukti bahwa pemimpin tertinggi pertahanan Indonesia siap berdialog kapanpun dibutuhkan.

Ini menunjukkan bahwa Panglima TNI saat ini sangat memahami situasi yang berkembang di lapangan dan berkomitmen kuat untuk mempertahankan NKRI.

Di Papua, Panglima TNI memperkecil polarisasi politik lokal dengan membangun dialog dengan para tokoh agama dan tokoh-tokoh adat di Papua.

Baca: Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Diberi Gelar Pangeran Wira Ambara oleh Sultan Kukar

Situasi yang berangsur kondusif di Papua tidak terlepas dari persoalan kecemburuan sosial, faktor budaya dan representasi politik di tingkat lokal yang belum berjalan dengan baik.

Kehadiran Panglima TNI menjadi bagian untuk mengurai persoalan-persoalan tersebut dengan dialog kemanusiaan dan gaya humanis yang menjadi ciri khasnya.

Strategi ini persis dilakukan pada saat Pemilu 2019 lalu. Penggalangan komitmen dan dialog dengan para Ulama dan Habaib yang dilakukan secara konsisten, pada akhirnya mampu melokalisir kerusuhan pada 21-22 Mei di depan Bawaslu. Rencana kerusuhan Mei 98 jilid 2 gagal dilaksanakan.

Meski Panglima TNI saat ini bukan dari latar belakang AD, kemampuannya untuk mengkonsolidasikan elemen pertahanan dan keamanan negara ini sudah cukup terbukti.

Ia tahu betul bagaimana menanggulangi terorisme melalui sinergi antara operasi tempur dan penegakkan hukum dengan membentuk Koopsus TNI.

Suatu satuan strategis yang belum berhasil dieksekusi pendahulunya.

Penampilan Hadi yg tdk terlalu banyak bicara dan mengekspos dirinya kepada media justru menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Prajurit Profesional - hal yg disampaikannya saat menjadi Irup HUT Kopassus: "Profesionalisme mu adalah Kesenyapan mu"

Baca: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Resmikan Sistem Siber TNI

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved