Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Mudik Hepi dan Manajemen Lalu Lintas 

Manajemen lalu lintas dalam menangani operasi ketupat 2019 bertujuan untuk melayani, membantu masyarakat yang akan mudik merayakan lebaran.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Arus mudik di gerbang Tol Cikampek Utama yang mengarah ke Timur. 

Brigadir Jenderal Polisi DR Chryshnanda Dwilaksana MSi

(Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Sistem manajemen lalu lintas dalam operasi ketupat 2019 secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

Manajemen lalu lintas dalam menangani Operasi Ketupat 2019 bertujuan untuk melayani, membantu masyarakat yang akan mudik merayakan lebaran, dan kembali ke tempat semula dengan aman, selamat, tertib, dan lancar sampai tujuan.

Langkah-langkah secara manajerial melalui:

1. Manajemen Kebutuhan 

Untuk melihat secara holistik atau sistemik pra, saat, dan pasca lebaran apa yang dibutuhkan agar kondisi lalu lintas tetap terjaga, terpelihara, dan terwujud aman, selamat, tertib, dan lancar.

2. Manajemen Kapasitas

Pemantauan arus lalu lintas secara virtual melalui peta digital dan dengan berbagai sistem aplikasi pada Intan (intellegence traffic analysis) dapat diketahui ruas atau penggal jalan yang terjadi kemacetan atau perlambatan atau kecelakaan sehingga dapat ditangani secara cepat, tepat, akurat, transparan, akuntabel, sinergis, informatif dan bagi masyarakat maupun pihak terkait mudah mengaksesnya.

3. Manajemen Prioritas

Dari manajemen kebutuhan dan kapasitas tatkala terjadi hal yang menghambat arus  lalu lintas secara virtual dapat dilihat melalui info grafis peta digital maka penangananya dapat dilakukan secara komprehensif, menolong korban bila ada kecelakaan, mengurai arus lalin bila terjadi kemacetan, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 

a. Pengalihan arus lau lintas

b. Buka tutup jalan atau pola bergantian 

c. Contra flow 

d. One way 

e. Free pada gate toll

4. Managemen Kecepatan

Fatalitas korban kecelakaan faktor utamanya adalah kecepatan.

Tatkala jalur lalu lintas lancar dapat mendorong para pengemudi mengendarai kendaraannya melampaui batas kecepatan maksimal.

Ini menjadi perhatian untuk memanaj kecepatan di jalan tol atau jalur-jalur arteri dalam dan luar kota.

Tatkala kendaraan berjalan di bawah batas kecepatan minimal ini pun berdampak pada terjadinya kemacetan.


5. Managemen Emergensi

Tatkala terjadi kecelakaan lalu lintas yang ada korban fatal atau berdampak terganggunya arus lalin penanganan secara cepat atau quick response time menjadi sangat penting bagi penyelamatan maupun penguraian kemacetan dampak kecelakaan. 

Hal-hal yang menjadi perhatian penanganan faktor-faktor pelambatan antara lain:

1. Ruas-ruas yang ada perlintasan sebidang.

2. Ruas atau penggal jalan yang terdapat kerusakan jalan atau pembangunan.

3. Gate toll.

4. Exit toll.

5. Rest area.

6. Parkir sembarangan.

7. Ruas atau penggal jalan yang di petakan sebagai daerah trouble spot dan black spot.

8. Lokasi-lokasi yang menjadi pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.

9. Lokasi-lokasi bottle neck.

10. Kendaraan yang mogok atau rusak di jalan.

11. Kecelakaan lalu lintas. 

Adapun yang dilakukan para petugas Polantas di dalam memberikan pelayanan secara virtual dan aktual sebagai berikut:

Para perwira pengamat wilayah (Pamatwil), Direktur, Kasubdit, Kasat Lantas, petugas Posko, dan petugas lapangan senantiasa memantau wilayahnya masing-masing secara virtual melalui peta digital yang difokuskan pada kondisi lalu lintas atau traffic.

Hal itu dengan memperhatikan pada ruas-ruas yang berwarna merah untuk segera melakukan langkah-langkah kongkrit sebagai problem solving untuk solusinya.

Penugasan di lapangan polantas bermitra dengan para pemangku kepentingan lainnya agar penanganan dapat sinergis atau terpadu dan berkesinambungan khususnya masalah kemacetan karena perlambatan antara lain:

1. Gate toll

2. Exit toll

3. Rest area

4. Parkir sembarangan

5. Kendaraan rusak atau mogok

6. Bottle neck

7. Perlintasan sebidang

8. Daerah pariwisata

9. Tempat-tempat yang menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan 

Dan hal-hal lain yang dianggap sebagai penyebab kemacetan atau kecelakaan lalu lintas.

Penanganan situasi kontijensi seperti kecelakaan lalu lintas ditangani secara cepat untuk pertolongan dan proses penyidikkannya.

Yang didukung perangkat aplikasi berbasis IT sehingga dapat menunjukkan model animasi pra, saat, dan pasca kecelakaan.

Sistem pendataan kecelakaan pada program IRSMS (integrated road safety management system) menjadi sistem analisa data kecelakaan.

Di samping itu petugas TARC (traffic accident research centre) melakukan pengkajian atas hal-hal menonjol atau yang menjadi isu-isu penting dalam mudik lebaran. 

Sistem pantauan dan K3I (Komunikasi Komando Pengendalian Koordinasi dan Informasi) dilakukan secara terus menerus selama 1 x 24 jam.

Apabila situasi mancarli (aman, lancar, dan terkendali) pelaporan secara periodik dengan menjelaskan peta digital durasi 1 jam sekali  dan edukasi road safety kepada masyarakat.

Ditambah komando pengendalian secara berjenjang ke anggota lapangan secara periodik 30 menit untuk up date situasi kondisi lalu lintas, juga bila terjadi kemacetan parah atau kecelakaan yang berdampak luas. 

Mudik hepi

Stop pelanggaran 

Stop kecelakaan

Keselamatan untuk kemanusiaan

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved