Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Kapal Tenggelam

30 Anak Menjadi Korban di Danau Toba, KPAI Apresiasi Penyelamatan Bayi oleh Tim Basarnas di Selayar

Ajang memanfaatkan liburan bagi anak-anak harusnya membawa kebahagiaan bukan berakhir tragis.

Editor: Dewi Agustina
istimewa
KM Lestari Maju karam saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba hendak ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018). 

Penulis: Jasra Putra
Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak

Mengalahkan faktor keselamatan dengan lebih memperhatikan potensi keuntungan belaka dari memanfaatkan kondisi penumpang, menjadi gambaran bisnis transportasi massal yang menyebabkan kapal tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6/2018).

Yang meninggalkan duka mendalam bagi 200 korban, 164 orang hilang, dan didalamnya ada 30 anak menjadi korban.

Sayangnya kejadian ini tidak menjadi warning bersama, dan secara beruntun terjadi di Pulau Sebatik, Jumat (29/6/2018) akibat tabrakan speedboat tanpa penerangan, yang menyebabkan 2 anak menjadi korban dari 20 penumpang.

Terakhir di Selayar 1 bayi ditemukan, 1 bayi meninggal dari 12 orang, yang membawa 139 penumpang.

Kemungkinan korban anak dapat bertambah lagi, kalau melihat proses pencarian yang belum selesai.

Ajang memanfaatkan liburan bagi anak-anak harusnya membawa kebahagiaan bukan berakhir tragis.

Padahal tradisi liburan dan mudik sudah menjadi ajang rutin di Negara Kepulauan ini.

Baca: Gunung Agung Erupsi Lagi Pukul 00.37 Wita

Sayangnya ajang ini menjadi ‘setor nyawa’ akibat lebih mengedepankan faktor pasar dibanding keselamatan.

Padahal ada regulasi dan standard yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan dalam penyelenggaraan jasa transportasi massal.

Indonesia yang didominasi negara kepulauan, tak bisa dielakkan, transportasi laut menjadi kebutuhan utama.

Kejadian beruntun harusnya menjadi pembelajaran, bahkan pengulangan kejadian seharusnya menjadi ajang koreksi besar besaran bagi Kementerian Perhubungan sebagai penjaga regulasi keselamatan dan standard keamanan pada bidang transportasi.

Visi misi Presiden di bidang maritim harusnya menjadi perhatian besar pemerintah pusat dan daerah, dengan menjaga transportasi laut yang layak dan memenuhi standard.

Apalagi pemerintah sedang giat membangun infrastruktur yang berhubungan dengan transportasi massal, yang harusnya seirama juga terjadi di lautan dengan ‘tol laut’ nya.

Namun kita tetap apresiasi kepada Tim Basarnas dan Relawan yang telah menyelamatkan seorang bayi berumur sekitar 2 tahun dan sampai sekarang masih terus bekerja dalam memberi perhatian dan harapan kepada setiap keluarga korban agar dapat bertemu dengan korban yang hilang.

Komisioner KPAI bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban.

Tentunya tidak mudah melewati masa kritis, apalagi jasad sampai tidak ditemukan. Apalagi kejadian gembiranya liburan bagi anak-anak berakhir tragis.

Tentu menjadi kesedihan mendalam bagi keluarga korban dan yang ditinggalkan.

Semoga kejadian di Selayar adalah kejadian terakhir.

Baca: Investasi Properti di Bali, 7 Pimpinan Perusahaan Jepang Ditangkap Polisi

KPAI mengharapkan pencarian korban tidak dihentikan, bagaimanapun negara harus berupaya melakukan penyelamatan dalam memenuhi upaya pemenuhan perlindungan dan keselamatan para korban, keluarga dan ahli waris.

Dengan memperhatikan tingkat dampak dari peristiwa. Seperti pendampingan psikososial, pendampingan bagi keluarga korban, pengantian materil dan immateril.

Seraya standarisasi keselamatan laut yang perlu dikoreksi besar besaran.

KPAI juga mengimbau agar ajang liburan sekolah, liburan anak-anak menjadi perhatian penuh.

Seperti diketahui potensi besar masyarakat di sekitar Danau Toba yang akan merayakan Natal perlu diantisipasi sejak sekarang, agar tidak terulang.

Sistem informasi dalam pencegahan, penyelamatan dalam situasi kritis juga harus memperhatikan semua pihak, terutama mereka yang rentan. Seperti anak anak, disabilitas dan lansia.

Keamanan, Kenyamanan, Akses, Complain menjadi program prioritas Kementerian Perhubungan yang pernah disampaikan ke KPAI dalam konpers Mudik Ramah Anak antara Kementerian Perhubungan dan KPAI

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah agar segera melakukan pengawasan kepada jasa operator terutama transportasi laut.

Baca: Dua Pelaku Penculikan dan Penyekapan Pasangan ABG Dibekuk

Dengan memanfaatkan teknologi dan penerapan sanksi yang tegas.

Untuk itu KPAI akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar mempercepat jaminan keselamatan dan akses bagi pengguna jasa transportasi massal.

KPAI akan melakukan pengawasan dalam mendorong penemuan para korban terutama anak-anak, yang tentu tidak bisa dengan kejadian ini kita membiarkan korban begitu saja.

Kita ingin Kementerian Perhubungan dalam waktu dekat memberikan solusi, dan alternatif agar anak-anak terjamin keselamatannya dalam Negara Kepulauan.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved