Tribunners / Citizen Journalism
Jangan Hilangkan Potensi Posisi
Posisi strategis Indonesia idealnya bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi Indonesia. Saat ini di dunia ada 7 (tujuh) jalur pelayaran
Bahkan, tambah Komar, jika merujuk pada Pasal 1 ayat 3 UU No. 6 tahun 1996 disebutkan bahwa Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasuk bagian pulau dan perairan di antara pulau-pulau tersebut, dan lain-lain wujud alamiah yang hubungannya satu sama lain demikian eratnya sehingga pulau-pulau, perairan, dan wujud alamiah lainnya itu merupakan satu kesatuan geografi, ekonomi, pertahanan keamanan, dan politik yang hakiki.
Sebagai negara kepulauan, Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) menjadi ketetapan alur untuk pelaksanaan Hak Lintas Alur Laut Kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut internasional.
Dikatakan Komar, ALKI merupakan alur untuk pelayaran dan penerbangan yang dapat dimanfaatkan oleh kapal atau pesawat udara asing di atas laut tersebut untuk melakukan pelayaran dan penerbangan damai dengan cara normal.
Terdapat tiga ALKI yang sudah disepakati Internasional Maritim Organization (IMO) yang terdiri dari tiga yaitu ALKI I, ALKI II, dan ALKI III. ALKI I meliputi Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Natuna dan Laut Cina Selatan. ALKI II meliputi Selat Lombok, Selat Makasar, dan Laut Sulawesi.
Dan ALKI III terdiri dari ALKI III-A yang meliputi Laut Sawu, Selat Ombai-Wetar, Laut Banda (Sebelah Barat Laut Buru), Laut Seram (Sebelah Timur Pulau Mongole), Laut Maluku dan Samudera Pasifik. ALKI III-B meliputi Laut Timor, Selat Leti, Laut Banda (Barat Laut Buru), selanjutnya ke ALKI III-A. ALKI III-C meliputi Laut Arafuru, Laut Banda (Barat Pulau Buru) selanjutnya terus ke ALKI III-A.
Dari tinjauan sejarah, kata Komar, pentingnya posisi Indonesia, khususnya wilayah ALKI III pernah digunakan oleh Jenderal Douglas MacArthur untuk merebut kembali Filipina.
Menurut Komar, dalam sejumlah referensi dinyatakan akan meninggalkan benteng pertahanan terakhir Amerika Serikat di Bataan, Filipina menuju Australia pada 11 Maret 1942 karena terdesak oleh Jepang, Jenderal MacArthur mengatakan "I come through and I shall return” atau dikenal dengan istilah I shal return (saya akan kembali). Untuk merebut kembali Filipina Jenderal McArthur memulainya dengan merebut Pulau Morotai di Maluku Utara dari Jepang pada Juli 1944.
“Dari sanalah dengan strategi “loncat katak” (menguasai pulau-pulau strategis) MacArthur berhasil menguasai kembali Filipina bahkan kemudian menaklukkan Jepang,” kata Komar yang baru saja meluncurkan buku MALUKU : STAGING POINT RI ABAD 21, Sejak 800 Tahun Maluku; Dulu, Kini dan Ke Depan.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.