Tribunners / Citizen Journalism
Diam Itu Emas, Jenderal
Di sini saya tidak ingin mengomentari atau berspekulasi prihal kapan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendeklarasikan diri pencapresannya.
Ia adalah cahaya pengetahuan utama manusia yang akan mengajarkan kepada kita kata bijak
Diam itu bukan berarti membisu, ia mendengar, ia mengajak kita untuk merenung sampai tiba saatnya, baru berucap
Dalam diam, ia menuntun kita untuk berjalan dengan pikiran, baru melangkah dan berucap
Ketika diam itu emas, kata-kata akan menjadi berlian yang memancarkan kemilau sinarnya
Setidaknya itu saja yang ingin saya utarakan dengan meminjam nasehat guru bijak tersebut bahwa diam itu emas.
Dalam diam, ia akan menjadi sahabat pendamping yang akan mendampingi dan menuntun kita dalam merenung dan berkontemplasi. Masih ada waktu 3 bulan untuk merenung sebelum mengambil keputusan deklarasi pencapresan diri, termasuk pilihan cawapres paling tepat mendampinginya.
Karena saya yakin seyakin-yakinnya, bagi seorang prajurit dan komandan tempur yang pernah bertugas di medan perang Timor Timur dan juga pernah memimpin pembebasan sandera Ekspedisi Lorentz di Mapanduma – Irian Jaya, pastinya dalam diri mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini tak ada itu kata menyerah kalah sebelum bertempur, sekali layar terkembang pantang surut ketepian. Semoga!
* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.