Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Komunitas Equestrian Pertanyakan Komitmen PP Pordasi

Pergelaran Pesta Olahraga Antar-negara Asia, Asian Games 2018 tinggal tujuh bulan lagi, ibaratnya sudah dipelupuk mata. Namun, nuansa keprihatinan yan

Editor: Toni Bramantoro
ist
Sebagian dari rider equestrian yang mengikuti pelatihan jumping dan eventing dengan pelatih asal Belanda Pieter Jan Berkers. Ikut berfoto, pelatih Nico Pelealu dan manajer tim Fatchul Anas 

Total ada 48 cabor yang akan dikompetisikan di Asian Games nanti. Untuk pelatnas masing-masing cabor, sudah ada anggarannya dari pemerintah.

Berkuda, misalnya, mendapatkan dana sebesar Rp10.320.000.000, dari usulan Rp60.887.965.000. Tak ada cabor yang usulannya disetujui besarannya oleh pemerintah.

Cabor berkuda bersama balap sepeda dan karate sama-sama mengusulkan anggaran pelatnas dengan kisaran Rp60-an miliar, walau yang disetujui rata-rata hanya seperenamnya.

Anggaran untuk pelatnas ini tentunya memang jauh dari mencukupi, sebagaimana yang dikeluhkan oleh mayoritas cabor. Untuk itu, masing-masing cabor harus berpikir keras untuk memenuhi anggarannya, tak terkecuali Pordasi.

Ini juga yang harus disosialisasikan oleh petinggi Pordasi kepada komunitas equestrian, termasuk tentunya juga keseluruhan rider yang diproyeksikan tampil di Asian Games tersebut.

Petinggi Pordasi tentu tak harus berdiam diri. Pordasi, melalui sekjen yang mestinya menjadi penggerak organisasi, selayaknya berbicara secara terbuka terkait dengan berbagai permasalahan yang terjadi. Ini juga yang tentunya diharapkan oleh masyarakat equestrian.

* Tubagus Adhi, pengamat olahraga nasional

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved