Blog Tribunners
3 Negara ini Minta Warganya Sering Bercinta
Negara maju tak selamanya terbebas dari masalah, negara maju di berbagai belahan dunia pun memiliki masalah seperti jepang, korea dan polandia.
Negara jepang ternyata negara yang memiliki penuruan angka kelahiran yang paling tajam di asia.
Setengah masyarakat dari negara berjuluk matahari terbit ini dilaporkan malas untuk melakukan aktivitas seksual. Masyarakat yang sudah menikah mengakui bahwa aktivitas bekerja membuatnya lelah untuk melakukan itu semua.
Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi terjadi pada masyarakat yang masih muda yang masuk usia sekiat 25-30 an.
Pemuda dan pemudi jepang dilansir dari Daily mail, sangat enggan untuk menikah. Biaya hidup yang mahal dan sulitnya mendapatkan pekerjaan banyak pemuda dan pemudi di jepang lebih memilih fokus bekerja untuk menghasilkan uang.
Kenyataan pahit ini membuat pemerintahan jepang ketakutan karena jumlah penduduk jepang kian hari semakin menurun.
Hal ini pula mendorong pemerintahan jepang meminta warganya untuk melakukan bercinta sesering mungkin, bahkan pemerintahan jepang pun saat ini telah memberikan subsidi bagi pemasukan tambahan bagi warganya yang ingin menikah.
2. Korea Selatan
Korea merupakan negara kedua di asia yang menghadapi penurunan jumlah penduduk yang cukup signifikan. Angka kesuburan di negara ini hanya 1.25 anak per wanita. Hal inilah yang membuat pemerintahan korsel sangat khawatir.
Untuk memecahkan masalah ini, pemerintahan korsel melakukan intensif baik gaji dan waktu bekerja bagi warganya yang sudah menikah untuk menambah anaknya.
Pemerintahan korea meminta perusahaan di korea untuk memotong jam kerja hanya sampai jam 7 malam di setiap hari rabu. Hari ini pun djadikan "hari keluarga" untuk meminta warganya untuk menambah anak.
3. Polandia
Polandia merupakan negara dengan tingkat kelahiran yang sangat rendah di kawasan eropa. Ini membuat pemerintahan polandia semakin gencar untuk melakukan kampanye agar warganya untuk menikah dan memiliki banyak anak.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.