Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pilgub DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta: Kehendak Bebas Pemilih yang Tersandera

Pilkada DKI menjadi barometer politik pertarungan pimpinan elite partai sesunguhnya

Editor: Yudie Thirzano
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bersama Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta Moderator Ira Koesno melakukan swafoto usai mengikuti debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Debat kali ini bertemakan 'Dari Masyarakat Untuk Jakarta' serta adanya pertanyaan dari berbagai komuitas yang diundang oleh KPU DKI Jakarta. 

Sejatinya lembaga ini sebagai wasit yang adil dalam pertandingan yang berlangsung, namun tiba tiba berperan ganda sebagai pemain. Permasalahan pemutahiran data pemilih yang berkonsekuensi langsung dengan hilangnya hak pilih pemilih pada hari pemungutan suara menjadi bukti berperan gandanya KPU dan Bawaslu.

Hal tersebut tentu meruntuhkan kepercayaan masyarakat yang menaruh harapan besar kepada lembaga ini. Pada situasi demikian masyarakat pemilihlah yang menjadi korban.

Pilkada yang seyogyanya merupakan sarana legal dan damai menjadi sebuah event yang mencekam.

Pemilih seakan tersandera dan dihadapkan pada setidaknya dua situasi yang dilematis, yang pertama, mereka terintimidasi di dalam menyalurkan hak pilihnya, dan yang kedua adalah, tidak adanya jaminan bahwa pilihan mereka benar benar "aman" mengingat kinerja penyelenggara pemilu dipertanyakan netralitasnya. Salam.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved