Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Pilgub DKI Jakarta

Ahok-Djarot Sebaiknya Membangun Dialog dengan Agus-Sylvi untuk Membangun Jakarta

Sikap sportif pasangan Agus-Sylvi yang langsung menyampaikan selamat atas keunggulan Ahok-Djarot patut diapresiasi, sebagai sikap kesatria.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurty Yudhoyono, tampak memerah setibanya di di Rumah Pemenangan Agus-Sylvi di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2017) 

SIKAP sportif pasangan Agus-Sylvi yang langsung melakukan kontak telepon dan menyampaikan selamat atas keunggulan perolehan suara kepada Ahok-Djarot dalam pilgub putaran pertama--beberapa saat setelah tereleminasi berdasarkan perhitungan cepat/quick count--patut diapresiasi, sebagai sikap anak muda yang kesatria dan mengerti fatsun politik.

Karena itu akan lebih baik kalau fatsun politik itu terus berlanjut dan ditingkatkan dengan ajakan dialog dari Ahok-Djarot menjadi hubungan yang bersifat dialogis dari hati ke hati secara face to face.

Untuk menjalin komunikasi secara konstruktif sebagai sesama calon pemimpin membagun Jakarta dan bangsa ini di masa yang akan datang.

Hubungan komunikasi itu bukan saja antara Agus-Sylvi dengan Ahok-Djarot akan tetapi juga akan lebih baik dibangun komunikasi dan/atau dialog antara Ahok-Djarot, Anies-Sandi bersama Agus-Sylvi demi mendinginkan suasana sesuai dengan adat ketimuran.

Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) mengapresiasi dan mendukung sikap Agus-Sylvi yang sudah membangun komunikasi dengan Ahok-Djarot sebagai sebuah fatsun politik.

Namun demikian TPDI dan juga seluruh warga Jakarta berharap agar hubungan komunikasi yang sudah dimulai antara Agus-Sylvi dengan Ahok-Djarot melalui kontak telepon itu, seyogianya tidak hanya sekadar memenuhi tradisi fatsun politik semata-mata.

Namun harus lebih ditingkatkan lagi menjadi hubungan yang bersifat dialogis dan terbuka untuk saling menyamakan persepsi dalam membangun bangsa ini ke depan.

Baca: 11,046 Kg Sabu Ditemukan dalam Muatan Kargo Pesawat di Bandara Juwata Tarakan

Agus-Sylvi boleh saja mengalami kesuksesan yang tertunda, akan tetapi kontribusi pemikiran untuk sama-sama membangun Jakarta demi bangsa ini ke depan sangat diharapkan publik.

Tidak ada hal yang lebih baik dari pada saling menjelekkan dalam kampanye, selain dari pada membangun komunikasi dan kerja sama yang lebih konstruktif untuk masa depan Jakarta dan bangsa yang lebih baik di masa yang akan datang.

Dengan pengalaman Agus-Sylvi pada bidang tugas dan profesi masing-masing, berikut pengalaman panjang dan melelahkan selama masa kampanye pilgub, kiranya sangat beralasan dan sangat urgent untuk dilakukan dialog secara face to face, untuk memformulasikan semua konsep atau pemikiran yang selama kampanye nampak masih tercecer.

Kiranya dengan dialog secara timbal balik, Ahok-Djarot dan Agus Sylvi di satu pihak dan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi di pihak yang lain, dapat memberikan kontribusi berupa lahirnya pemikiran yang konstruktif untuk mebangun Jakarta yang lebih baik dan sekaligus melahirkan kondisi yang lebih harmonis, ketika Ahok-Djarot dan Anies-Sandi memasuki putaran kedua pilgub DKI Jakarta pada bulan April 2017 mendatang.

Penulis: Petrus Selestinus
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia dan Advokat Peradi

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved