Tribunners / Citizen Journalism
Suara SBY
Pak SBY, Jadilah Negarawan
Duta Joko Widodo berpendapat tidak ada yang menzalimi Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
Oleh: Joanes Joko, Koordinator Nasional Jaringan Duta Joko Widodo
TRIBUNNERS - Sikap Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, serta para pengikutnya beberapa waktu terakhir ini mirip sikap anak kecil yang sedang 'tantrung' membutuhkan perhatian, serba emosional dan sensitif.
Tampaknya, sikap ini merupakan manifestasi salah satu strategi pertarungan politik pilkada DKI Jakarta: strategi politik terzalimi.
Ikhwal ini tentu sah-sah saja. Namun amat disayangkan bahwa berbagai strategi yang dilakukan - oleh Pak SBY dan para pendukungnya - dalam pilkada ini justru malah terkesan mencari perhatian. Bahkan, berupaya mendelegitimasi pemerintahan Presiden Jokowi yang sedang fokus bekerja dengan program program kerakyatannya di seluruh Indonesia.
Presiden Jokowi saat ini sedang berbenah dan berusaha keras mengambil kesempatan terbaik dari momentum bonus demografi 2025 yang tinggal sesaat lagi. Namun, pemimpin negara kita justru 'direcoki' berbagai berita hoax dan aneka statement kontraproduktif dari para politikus.
Tanggapan SBY berbeda sekali dengan yang apa dilakukan oleh Presiden Jokowi. Kala Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, rumah dinasnya juga pernah disadap. Dan ini terjadi saat pemerintahan Presiden SBY. Toh, Gubernur Jokowi ketika itu tak menanggapinya dengan emosional.
Masih segar dalam ingatan kita, di akhir 2016, sekelompok massa mendemo kediaman orang tua Presiden Jokowi di Solo. Apa reaksi Presiden Jokowi? Dia tidak menanggapi dengan emosional, apalagi bercurhat-ria dengan 'memelas' di sosial media. Dia, lebih-lebih, tidak pernah mengerahkan kekuasaannya untuk menanggapi demo tersebut.
Duta Joko Widodo berpendapat tidak ada yang menzalimi Presiden ke-6 Republik Indonesia Pak Susilo Bambang Yudhoyono. Yang terjadi justru orang-orang di sekitar SBY sendiri yang telah menariknya menjadi sosok partisan dan bukan seorang negarawan yang bijak.
Duta Joko Widodo mendukung dan menaruh hormat besar jika Pak SBY berkenan mencurahkan sumbangsihnya dengan membantu Presiden Jokowi memberikan solusi.
Di antaranya permasalahan mangkraknya berbagai proyek yang terjadi di masa pemerintahannya. Berbagai proyek ini nilainya hampir Rp 143 triliun, seperti proyek Hambalang, 34 proyek pembangkit listrik, pembangunan rel kereta api dan sebagainya.
Juga, membantu mengungkap aliran dana kasus Bank Century yang telah memakan korban ribuan nasabah serta kasus pembunuhan Munir yang hampir selama pemerintahannya tidak bisa diungkap secara terbuka.
Bangsa ini tidak akan besar kalau para mantan pemimpinnya tidak berjiwa besar dan negarawan.
Duta Joko Widodo menyarankan Pak SBY sebaiknya mencontoh jejak dan teladan Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie menjadi seorang pandita bijaksana.
Maka, sejarah bukan hanya akan mencatat Anda sebagai Presiden RI pertama yang terpilih dalam pemilu langsung yang demokratis - tapi juga akan mengenang Anda sebagai seorang negarawan.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.