Tribunners / Citizen Journalism
Wartawan Bireuen Kecam Oknum TNI AU Pelaku Kekerasan Terhadap Pers
Forum Aksi Solidaritas Wartawan Bireuen menggelar aksi damai mengutuk tindakan pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan oknum anggota TNI AU di Meda
Ditulis oleh : Tarmizi Gani, Citizen Journalist
TRIBUNNERS - Forum Aksi Solidaritas Wartawan Bireuen menggelar aksi damai mengutuk tindakan pemukulan terhadap wartawan yang dilakukan oknum anggota TNI AU di Medan.
Aksi tersebut digelar Minggu (21/8/2016) melibatkan wartawan dari berbagai organisasi yaitu PWI, AJI, PWA.
Mereka membawa berbagai spanduk, diantaranya bertuliskan, “Wartawan Bireuen kutuk aksi kekerasan oknum TNI AU terhadap wartawan”.
Spanduk lainnya bertuliskan, “Adili oknum TNI AU yang pukul wartawan”, dan, “Jangan halangi tugas pers”.
Selain itu, peserta aksi juga membawa sejumlah poster bertuliskan “Lawan premanisme terhadap wartawan", dan “Boikot liputan kegiatan TNI AU”.
Aksi sekitar 50-an wartawan itu dimulai dari Tugu Juang, seputaran Alun-alun Kota Bireuen, pada pukul 09.15 WIB, lalu berjalan kaki sambil membawa spanduk serta poster sepanjang jalan protokol Bireuen sampai ke Bundaran Simpang Empat Bireuen.
Sesekali peserta aksi memperagakan adegan teatrikal tentang kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI AU terhadap wartawan, sementara beberapa peserta aksi lainnya berorasi secara bergiliran.
“Kami ini adalah jurnalis, bukan teroris, maka tidak selayaknya kami dianiaya, seharusnya TNI menjadi pelindung terhadap kerja-kerja peliputan kami,” teriak Muhammad MY, seorang wartawan media televisi dalam orasinya.
Sementara itu Koordinator aksi, Ihkwati mengutuk perbuatan oknum TNI AU di Medan yang melakukan kekerasan terhadap dua jurnalis di Medan, Sumatera Utara, saat meliput aksi unjuk rasa warga Sarirejo.
Tindakan oknum itu, katanya, sudah melenceng dari Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang kebebasan pers.
Profesi jurnalis dilindungi Undang-Undang. Dalam Undang-Undang tersebut jelas menyebutkan, dalam melaksanakan profesinya, wartawan mendapat perlindungan hukum.
“Kita juga mendesak kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan Kepala Staf TNI AU untuk mengusut tuntas kaus tersebut, kalau perlu oknum TNI AU pelaku kekerasan dipecat,” pintanya.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.