Jumat, 3 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Memburu Jaringan Teroris Santoso

Waspadai Jaringan Sel Baru Santoso

Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi mengacungkan jempol kepada Polri lewat tim Satgas Operasi Tinombalanya yang dikabarkan berhasil menewaskan pimpina

IST
Santoso dan diduga jenazah Santoso 

Ditulis oleh : Fraksi Nasdem

TRIBUNNERS - Anggota Komisi III DPR Taufiqulhadi mengacungkan jempol kepada Polri lewat tim Satgas Operasi Tinombalanya yang dikabarkan berhasil menewaskan pimpinan jaringan teroris wilayah timur Indonesia Santoso, dalam kontak senjata yang terjadi padaSenin (18/7/2016) kemarin.

"Kita bersyukur, sehingga jaringan terorisme yang saat ini nomor wahid diburu dan dicari oleh Pemerintah Indonesia, bisa dilumpuhkan dengan meninggalnya Santoso," ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (19/7/2016).

Walaupun, lanjutnya, sebenarnya jauh menguntungkan apabila Santoso bisa ditangkap hidup-hidup.

Karena jika masih hidup, dia akanbisa mengungkapkan banyak informasi terkait jaringan terorisme yang ada, baik global maupun lokal.

Namun demikian, tewasnya Santoso, menurut politisi NasDem ini, belum bisa dikatakan perang terhadap teroris berakhir. 

Keberadaan anak buah dan sisa-sisa sel jaringan Santoso harus tetap diwaspadai dan mendapatkan pantauan ekstra. 

"Karena para kader Santoso ini bisa membangun sel baru di mana saja, bisa pula berubah menjadi agen gerakan radikal internasional dari jaringan yang lain. Lebih berbahaya lagi kalau mereka bisa membangun kamp pelatihan militer," ungkap anggota Komisi Hukum dan HAM DPR ini.

Oleh karena itu, dia menekankan perlunya keberlanjutan program deradikalisasi, terutama terhadap kader-kader Santoso yang masih hidup dan berhasil ditangkap.

"Mereka dapat direhabilitasi. Yang terpenting diperhatikan hak sosial-ekonominya dan dijauhkan dari jaringan terorisme internasional. Kalau mereka mau berkerjasama dan sadar kembali mengakui NKRI, dapat dilanjutkan dengan program afirmative action denganmemberikan dukungan akses ekonomi agar mereka dapat hidup secara layak," tambahnya.

Apalagi, terang legislator Jawa Timur IV ini, selama ini mereka hidup dalam pengembaraan dan pelarian di belantara hutan. Tidak sedikit dari mereka memiliki tanggungan anak-istri yang ditinggalkan di kampung halamannya.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved