Senin, 6 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Badan Otorita, Penantian 40 Tahun Danau Toba yang Merana

Para bupati akan menyerahkan sepenuhnya penanganan pariwisata Danau Toba kepada Badan Otorita.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Badan Otorita, Penantian 40 Tahun Danau Toba yang Merana
Ist
Edy Mulyadi

Maka, acara bertajuk Malam Budaya Danau Toba, Menyosong Badan Otorita Toba, berlangsung dengan meriah.

Ratusan orang Batak dengan segala latar belakang hadir, tumplek bleg.

Ada pengusaha, pejabat dan mantan pejabat, para profesional, juga rakyat biasa.

Sejumlah pejabat di masa Orde Baru yang kondang tampak di antara  tamu yang berjubel.

Dua di antaranya sebut saja Akbar Tandjung dan Cosmas Batubara.

“Acara malam ini merupakan jawaban dari penantian 40 tahun lamanya. Selama 40 tahun itu pula Danau Toba merana karena tidak adanya leadership yang kuat dalam mengelola dan mengembangkannya. Dengan penandatanganan tersebut, penantian itu berakhir. Kita akan jadikan Danau Toba bukan cuma kebanggaan Tapanuli, bukan hanya kebanggaan Sumatera Utara, tapi jadi kebanggaan Indonesia,” ujar Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi kepada wartawan di sela-sela acara.

Adalah Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang menjadi tokoh di balik peristiwa amat penting ini.

Sudah bukan rahasia lagi, selama puluhan tahun para kepala daerah di sekitar Danau Toba nyaris tidak pernah sekata.

Masing-masing merasa paling berhak mengembangkan, memiliki, dan mengambil manfaat dari Danau Toba.

Akibatnya, selama puluhan tahun pula Danau Toba hanya begitu-begitu saja.

Bahkan kian ke sini, danau yang tercipta dari ledakan teramat dahsyat gunung Toba sekitar 75.000 tahun silam itu kian merana.

Airnya kotor, lingkungannya kumuh, dan ini yang sangat penting, akses menuju ke sana amit-amit.

Wisatawan harus rela menempuh perjalanan 6-7 jam berkendara menyusuri jalan berkualitas jelek dari Bandara Kuala Namu ke Parapat, bibir terdekat Danau Toba.

Rizal Ramli prihatin, Indonesia punya banyak sekali destinasi wisata yang indah.

Tapi, kenapa hanya Bali? Itulah sebabnya dia menggelar stratagi yang sama sekali baru dalam mengembangkan pariwisata nasional.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved