Kamis, 2 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Nasib Para Pengungsi Rohingya Saat Ini

Tepat pada 15 Mei 2015 yang lalu, sekitar 1.200 orang etnis Rohingya berlabuh di pesisir pantai Aceh.

TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Rohingya memperlihatkan kartu UNHCR miliknya di Wisma Budiman, jl Harimau, Makassar, Sulsel, Senin (25/5). Sebanyak 36 warga Rohingya asal Myanmar yakni terdiri dari 13 anak-anak dan 24 orang dewasa melarikan diri pasca pembantaian massal di negara asalnya. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Presiden Southeast Asia Humanitarian (SEAHUM), Imam Rulyawan mengatakan, dalam menangani pengungsi Rohingya di Indonesia diperlukan aliansi dan kolaborasi pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan seluruh komponen masyarakat.

"Kita harus mendorong semua lembaga kemanusiaan dan pemerintah untuk bersama-sama menjadikan ini kerja kolektif," ucap Imam.

Imam menekankan, program ke depan yang amat diperlukan adalah advokasi kebijakan penanganan di tingkat daerah dan pusat. Dengan begitu, nasib pengungsi Rohingya di Indonesia mendapatkan kejelasan.

"Bagaimanapun, penanganan terhadap pengungsi Rohingya ini menjadi preseden negara kita di mata dunia,” katanya.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved