Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Rencana Pembongkaran Makam Korban Kasus 1965 Menuai Dukungan

Rencana pembongkaran kuburan massal Tragedi 1965 yang diwacanakan Presiden, Joko Widodo, dan Menkopolkam, Luhut Panjaitan, merupakan langkah cerdas ya

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan membuka Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965, di Jakarta, Senin (18/4/2016). Simposium yang digelar oleh pemerintah dan Komnas HAM ini bertujuan merekonsiliasi kasus pelanggaran HAM di masa lalu. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Ditulis oleh :Arief Poyuono, Serikat Pekerja BUMN Bersatu

TRIBUNNERS - Rencana pembongkaran kuburan massal tragedi 1965 yang diwacanakan Presiden, Joko Widodo, dan Menkopolkam, Luhut Panjaitan, merupakan langkah cerdas yang akan memberikan rasa keadilan bagi keluarga korban Tragedi 1965 PKI.

Keluarga korban selama ini dikucilkan oleh masyrakat akibat stigma negatif terhadap PKI yang dibangun oleh Orde Baru.

Rencana tersebut sangat didukung oleh masyarakat Indonesia, guna mencari fakta dan kebenaran di balik tragedi 1965 dimana telah menelan jutaan nyawa dalam pembunuhan masal oleh rezim militerisme Orde Baru.

Diharapkan langkah tersebut sebagai pembuka penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM berat lainnya, seperti tragedi Tanjung Priuk 1986, kasus Talang Sari, dan yang lainnya, dengan semangat rekonsiliasi nasional yang damai.

Sehingga pada masa yang akan datang tidak lagi terjadi kasus pelanggaran HAM lainnya. 

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved