Tribunners / Citizen Journalism
Cara Travelling di Britania Raya Menggunakan Mobil
Senior - senior saya yang kuliah di Glasgow pada tahun 2014/15 lalu menceritakan pengalaman mereka road trip di beberapa kota di Britania Raya.
Ditulis oleh : Okky Irmanita
TRIBUNNERS - Senior - senior saya yang kuliah di Glasgow pada tahun 2014/15 lalu menceritakan pengalaman mereka road trip di beberapa kota di Britania Raya.
"Kok bisa?" ujarku membatin.
Maksud saya, apakah memang road trip itu lebih murah, lebih aman, dan yang paling penting, bisa terlaksana, mengingat tidak semua pelajar Indonesia memiliki SIM internasional.
Ternyata bisa!
Perdana Menyetir: Ke Stirling
Road Trip pertama saya terlaksana bahkan sebulan setelah saya tiba di Glasgow, tepatnya pada 19 Oktober 2015.
Ketika itu, saya mengunjungi Oban, kota pelabuhan yang terkenal dengan seafood platter-nya.
Namun, saat itu, saya tidak menyetir.
Barulah pada 17 Desember 2015, saya mendapat kesempatan untuk menyetir mobil ke Stirling, yang berjarak sekitar 48 kilometer dari Glasgow atau sekitar 1 jam perjalanan.
Kami menyewa mobil dari Enterprise. Waktu ke Oban, kami sewa mobil lewat Avis.
Konon Enterprise sedikit lebih murah sehingga kami putuskan untuk menyewa dari perusahan internasional yang berbasis di Missouri, Amerika Serikat.
Aturan di Enterprise, dan rental mobil lainnya, si penyewa adalah si sopir.
Jadilah, saya melakukan reservasi online, dan mendatangi kantor Enterrise di Oswald Street, Glasgow City Centre.
Saat itu, sewa menyewa saya dimulai jam 9 pagi. Saya tiba di Enterprise beberapa menit sebelum tepat jam 9. Sang resepsionis sudah bisa menebak nama saya.
Kepada saya ia mengatakan bahwa dialah yang menelpon saya untuk memastikan reservasi. Dia juga menjelaskan dokumen apa saja yang dibutuhkan.
Menurutnya dokumen yang diperlukan adalah, paspor, British Resident Permit, kartu ATM yang nomornya kita gunakan saat reservasi online. Kartu ini harus memiliki sisa saldo £200 yang akan digunakan untuk debit deposit, SIM A (SIM biasa alias bukan SIM internasional juga dibolehkan), surat keterangan tempat tinggal di Britania Raya. Saat itu, saya membawa bukti tagihan Council Tax saya, dan surat keterangan akun bank. Di Britania Raya, bank tidak menerbitkan buku tabungan, tetapi hanya selembaran yang berisi details akun bank nasabah.
Setelah semua dokumen disetorkan, sang resepsionis akan mencetak receipt dan menawarkan beberapa asuransi.
Selain asuransi kecelakaan, kita juga akan ditawari semacam side road assistance. Jadi, ketika ban kita kempes di jalan, atau mobil yang kita sewa tiba - tiba mogok, akan ada mekanik dari Enterprise yang langsung meluncur ke lokasi.
Saat itu, saya iyakan saja add - ons yang ditawarkan oleh sang resepsionis dengan konsekuensi saya menambah sekitar £13.
Teman - teman saya yang pernah menyewa mobil di sini umumnya tidak mengambil asuransi tersebut dengan alasan hal - hal darurat tadi.
Setelah sepakat dengan tambahan asuransi, saya diantar ke mobil yang terpakir di basement kantor Enterprise.
Waw, ini perusahaan rental ini profesional sekali. Gedung parkirnya yang luas. Terdapat juga tempat cuci mobil untuk membersihkan mobil yang selesai disewa.
Saya lalu dikenalkan dengan mobil Vauxhall 5 seater, yang sebelumnya sudah saya reservasi.
Saya juga diberi tahu di mana tangki bensin dan jenis bahan bakar yang digunakan. Selain itu, saya diingatkan untuk mengembalikan mobil dengan kondisi indikator bensin sama dengan saat mobil dipinjam. Saat itu, tangki bensinya 1 strip di bawah full.
Kami juga dijelaskan bagaimana menyalakan mesin mobil, di mana tombol lampu, wiper, hingga AC dan heater.
Saat itu kami meminjam GPS milik PPI Greater Glasgow untuk memandu perjalanan kami.
Perjalanan ke Stirling berjalan lancar. Saya mengembalikan mobil pada malam hari setelah sebelumnya mengisi bensin sebesar £14 hingga indikator bensin sama seperti pagi tadi.
Setelah dihitung - hitung, lebih efisien memang bepergian dengan menyewa mobil dibanding kami harus menupang bis, apalagi kereta. Dengan mobil, kami bisa juga singgah ke tempat wisata. Saat itu kami sempat ke Wallace Tower dan Stirling Castle.
Perjalanan Kedua: Tidak Perlu Asuransi
Pada kesempatan kedua, saya merasakan pengalaman singgah di beberapa kota sekaligus. Tujuan pertama kami adalah ke Manchester untuk menghadiri acara KIBAR (Keluarga Islam Britania Raya).
KIBAR mengadakan Spring Gathering di Ashton Mosque, Manchester.
Pada Sabtu, 2 April 2016, saya, Kang Yudi, Kang Herru, dan Mas Osa berjalan kaki dari Grafton Place menuju Oswald Road untuk mengambil mobil di Enterprise.
Saya, Kang Yudi, dan Mas Osa didaulat menjadi sopir untuk total rombongan KIBAR Glasgow sebanyak 19 orang.
Tiba di kantor Enterprise, saya mengeluarkan dokumen yang diperlukan, minus Council Tax saya.
Karena sudah pernah meminjam di Enterprise, saya hanya perlu memperlihatkan bukti akun bank, SIM, Paspor, dan ATM untuk didebit jaminan sebesar £200.
Belajar dari pengalaman sebelumnya dan berkomitmen untuk menyetir dengan aman, maka kami tidak menambahkan asuransi sama sekali.
Kami menyewa mobil selama tiga hari. Mulai Sabtu pagi dan dikembalikan Selasa pagi.
Alhamdulillah perjalanan, meskipun menantang, berakhir manis. Sebelum saya kembalikan mobil ke Enterprise, saya membawa pulang dulu koper saya ke kosan, lalu menyetir ke City Centre.
Mobil yang saya gunakan adalah Ford Fiesta berwarna putih. Menurut Mas Osa yang sudah mengobrol dengan staf Enterprise, mobil kami semuanya keluaran bulan Juni 2015. Mas Osa dan Kang Yudi menyewa mobil 7-seater Hyundai Santa Fe.
Meskipun mobil yang kami sewa aman - aman saja, masih ada potensi kami terkena tilang.
Saat menyewa mobil ke Stirling seperti yang sudah saya bahas di atas, rombongan Bang Bagus cs terpaksa mengeluarkan £60 karena dikirimkan surat tilang. Menurut polisi, mereka masuk ke lajur bus.
Terkait tilang, di Britania Raya sistemnya tidak sama dengan di Indonesia.
Penindakan yang dilakukan oleh polisi Britania Raya terhadap pelanggar lalu lintas tidak langsung diproses di tempat tetapi melalui rekaman CCTV.
Jika melanggar, pengemudi akan dikirimkan surat ke alamat email.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.