Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Bea Cukai Gelar Operasi Gerhana untuk Berantas Penyeludupan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menggelar operasi patroli laut dengan sandi “Operasi Gerhana”.

zoom-inlihat foto Bea Cukai Gelar Operasi Gerhana untuk Berantas Penyeludupan
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Petugas Bea dan Cukai menunjukkan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu (Methamphetamine) dan heroin serta tersangka kasus penyeludupan saat menggelar perkara di kantor pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta Timur, Senin (22/10/2012). Ditjen Bea dan Cukai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu seberat 2.456,1 gram dan heroin dengan berat bruto 1.056 gram pada tanggal 13 dan 18 Oktober 2012, selanjutnya tersangka beserta barang bukti diserahkan kepada Badan Narkotika Nasional untuk pengembangan lebih lanjut. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Ditulis oleh : Humas Beacukai

TRIBUNNERS - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menggelar operasi patroli laut dengan sandi “Operasi Gerhana”.

Operasi yang dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi  ini (07/04), akan berlangsung satu bulan mulai tanggal 7 April sampai dengan 6 Mei 2016.

Heru menjelaskan bahwa upaya pemberantasan penyelundupan dilakukan dengan meningkatkan koordinasi internal Bea Cukai dan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya.

“Sinergi internal terus ditingkatkan, dan sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya juga harus terus ditingkatkan," ujarnya.

Heru juga memaparkan bahwa upaya penyelundupan yang dilakukan oleh jajaran Bea Cukai salah satunya dilatarbelakangi dengan adanya perintah langsung Presiden Joko Widodo.

Presiden setidaknya telah empat kali memerintahkan langsung kepada Bea Cukai mengenai upaya pemberantasan penyelundupan dengan melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum lainnya.

Pemberantasan penyelundupan melalui laut yang dilakukan oleh Bea Cukai dan aparat penegak hukum lainnya dalam triwulan pertama tahun 2016 telah berhasil menindak sebanyak 30 kasus.

"Kalau upaya pemberantasan dilakukan secara konsisten, maka saya yakin penindakan sampai dengan akhir tahun 2016 akan maksimal."

Operasi akan dilaksanakan di pesisir timur Pulau Sumatera dan berada di bawah kendali Direktorat Penindakan dan Penyidikan Kantor Pusat Bea Cukai dengan melibatkan unsur-unsur kapal patroli dari Kantor Wilayah DJBC Aceh, Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara, Kantor Wilayah  DJBC Khusus Kepulauan Riau,  Kantor Wilayah  DJBC Riau Dan Sumatera Barat, Kantor Pelayanan Utama DJBC Tipe B Batam, Pangkalan Sarana Operasi Bea Dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun, dan Pangkalan Sarana Operasi Bea Dan Cukai Tipe B Batam.

Sedangkan untuk Sarana yang dipergunakan dalam operasi tersebut adalah 6 (enam) kapal Fast Patroli Boat (FPB) 28 meter, 8 (delapan) kapal speed boat dan 2 (dua) kapal Very Slender Vessel (VSV) dengan jumlah total 16 (enam belas) kapal patroli Bea dan Cukai.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved