Selasa, 7 Oktober 2025

Blog Tribunners

Balada Hidup Petani Bawang Merah Desa Sangkeh

Kabupaten Bantul tepatnya di Desa Sangkeh terkenal akan tanaman bawang merahnya.

Penulis: Airin Damayanti
zoom-inlihat foto Balada Hidup Petani Bawang Merah Desa Sangkeh
Istimewa
Sumber foto dari area persawahan desa sangkeh kabupaten Bantul

TRIBUNNERS - Kabupaten Bantul tepatnya di Desa Sangkeh terkenal akan tanaman bawang merahnya.

Bawang merah ini menjadi sumber penghidupan bagi para penduduk desa.

Pada awal bulan September sebagian petani bawang merah memanen hasil panennya. Namun, tidak semua hasil panen bawang merah memuaskan karena banyaknya hama dan ulat-ulat kecil yang menjangkiti tanaman bawang merah.

Akibatnya banyak petani yang gagal panen. Para petani mengeluh karena hasil panennya yang mengecewakan padahal beberapa jenis obat sudah mereka gunakan untuk tanaman bawang merahnya.

Bahkan biaya yang dikeluarkan para petani untuk menanam tanaman bawang merah tidak sedikit. Ada petani yang sudah mengeluarkan biaya sampai 10 juta untuk menanam dan merawat tanaman bawang merahnya.

Dari peristiwa ini banyak para petani yang bingung karena dihadapkan dengan dua pilihan.

Mereka tetap menanam tanaman bawang merah dengan menanggung resiko besar atau tidak mempunyai niat untuk menanam bawang merah yang menjadi sumber penghidupan para petani di desa Sangkeh selama ini.

Apalagi saat ini para petani dalam pemakaian pupuk kimia dan pestisida sudah sangat berlebihan sehingga dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan tanah menjadi rusak.

Sementara itu para petani merasa keberatan jika memakai pupuk organik atau pupuk kandang alasannya, tanah itu adalah tanah sewa sehingga dengan kondisi seperti ini produktifitas dari hasil panen menurun setiap tahunnya.

Menanam bawang merah sama halnya dengan berjudi. Apabila hasil panennya memuaskan petani bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat, bahkan dari hasil panen bawang merah para petani dapat membeli mobil.

Sebaliknya apabila gagal panen petani akan rugi besar karena modal yang mereka keluarkan untuk menanam dan merawat tanaman bawang merah sangat banyak.

Namun, ada juga sebagian petani dengan hasil panen yang memuaskan. Bawang merah yang mereka panen dapat dikatakan bawang merah super karena ukuran bawang merah yang besar dan warnanya yang merah sehingga bawang merah super ini banyak diminati para pedagang.

Para juragan bawang merah saat ini cenderung lebih memilih untuk membeli hasil panen bawang merah super mengingat keuntungan yang diperoleh lebih besar. Hasil panen bawang merah dari petani ini biasanya dijual di daerah Jawa Tengah tepatnya di pasar Kroya.

Menanam bawang merah sekarang ini sangat sulit.

Bukan hanya dibutuhkan bermacam-macam prodak obat saja namun dibutuhkan ketelatenan dalam pemeliharaan tanaman bawang merah tersebut.

Dalam hal ini kita menjadi tahu bahwa menanam tanaman bawang merah bukan hanya dibutuhkan modal yang besar akan tetapi juga membutuhkan pemeliharaan secara rutin agar tanaman dapat tumbuh subur dan tahan dengan serangan hama dan ulat-ulat kecil.

Jadi, dalam kondisi saat ini para petani di desa Sangkeh perlu mendapatkan sosialisasi dan berbagai program-program lainnya untuk dapat menggerakkan para petani supaya tidak berhenti menanam tanaman bawang merah.

Kondisi ini harus mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pertanian bahwasannya jangan sampai petani bawang merah itu menurun mengingat semakin sulitnya pemeliharaan bawang merah.

Indonesia bisa saja tidak perlu harus mengimpor bawang merah dari luar negeri jika pemerintah bisa lebih tanggap dalam mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi para petani bawang merah.

Saya yakin para petani bawang merah dapat berpikir secara rasional dan tidak harus beralih menanam tanaman lain mengingat di desa Sangkeh berpotensi subur untuk menanam tanaman bawang merah.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved