Prabowo: Mimpi dan Cita-cita Saya Wong Cilik Iso Gemuyu

Oleh: Alex Palit

Dalam akun fesbuknya (Jumat, 6 Juni 2014), Prabowo Subianto menuliskan; Saya teringat kata-kata seorang pemimpin yang baik, pemimpin yang berhasil yaitu bapak Muhammad Noer (Cak Noer), gubernur Jawa Timur dari tahun 1967 sampai 1978 yang sangat legendaris dan sangat dicintai oleh rakyat Jawa Timur.

Pada suatu saat beliau mengatakan kepada saya, seorang pemimpin berhasil kalau rakyat biasa bisa tersenyum. Dalam bahasa Jawa, yen wong cilik iso gumuyu maka pemimpin rakyat itu berhasil.

“Itulah mimpi saya. Suatu saat rakyat Indonesia bisa saling menyapa dengan damai apapun suku, agama dan rasnya. Kita semua adalah manusia, kita semua adalah hamba Tuhan. Kita semua punya hak hidup di alam semesta ini. Kita semua bersaudara, kenapa kita harus bertikai?” Tulis Prabowo di akun fesbuknya.

Lagi-lagi saya diingatkan kembali dalam sebuah obrolan meja makan dengan mantan Danjen Kopassus dan Pangkostrad ini di Hambalang. Saya sempat mengajukan pertanyaan, “Apa mimpi Bapak Prabowo jika pada Pilpres 2014 nanti akhirnya terpilih jadi presiden?”

Pertanyaan ini sebenarnya cukup sederharna, tapi mengandung makna filosofis yang dalam. Saya rasa pertanyaan sederhana ini juga mewakili pertanyaan banyak orang. apa mimpi Prabowo Subianto jika pada Pilpres 2014 nanti akhirnya terpilih jadi presiden?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Prabowo menjawab bahwa setiap orang pasti punya mimpi atau impian. Bahkan setiap orang pasti punya cita-cita, punya keinginan, punya harapan masa depan, dan semuanya pastinya akan berupaya bagaimana kemudian mewujudkan impian itu.

“Begitupun dengaan saya. Mimpi saya adalah cita-cita saya. Jadi ketika ditanya apa mimpi saya tentang Indonesia tak lain adalah bagaimana saya bisa mewujudkan cita-cita saya yang sudah tertanam sejak remaja yaitu mengabdi dan berjuang untuk bangsa dan negara. Itu mimpi saya,” katanya.

Terkait dengan pertanyaan mimpinya ketika terpilih menjadi Presiden 2014, Prabowo menjawab, “Mimpi saya adalah wong cilik iso gemuyu, artinya rakyat kecil bisa tertawa. Itu mimpi besar saya tentang Indonesia. Saya ingin melihat rakyat Indonesia bisa tertawa, hidup dalam suasana penuh kedamaian dan hidup hidup sejahtera,” ungkapnya.

Menurut Prabowo, seorang pemimpin, dia akan merasa berhasil jika rakyat yang dipimpinnya iso gemuyu, bukan gemerutu terus karena harga sembako mahal tidak terjangkau, lapangan pekerjaan sulit, biaya pendidikan untuk menyekolahkan anak dan kesehatan mahal tidak terjangkau lantaran hidup rakyat sengsaran akibat kemiskinan struktural.

“Itu mimpi dan cita-cita saya,” ucap Prabowo.

Kata wong cilik iso gemuyu, menurut Prabowo, didapat dari nasehat mantan Gubernur Jawa Timur Muhammad Nur. Nasehat atau petuah ini selalu saya ingat dan selalu saya pegang. Saya sangat hormat kepada beliau. Beliau ini adalah mantan gubernur Jawa Timur mungkin adalah gubernur terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Bahkan saking cintanya masyarakat Madura kepada beliau, sampai sekarang di kalangan orang Madura ada anekdot kalau ditanya siapa gubernur Anda, secara berseloroh dijawab, ya Muhammad Nur. Dari anekdot tersebut menunjukkan kepada kita bahwa rakyat sangat mendambakan sosok pemimpin yang bisa membuat rakyat bisa tersenyum, wong cilik iso gemuyu.

“Beliau pernah mengatakan kepada saya, pemimpin baru berhasil kalau wong cilik iso gumuyu. Kalau orang kecil bisa tersenyum. Nasehat ini, ajaran ini saya pegang bagaimana menjadikannya wong cilik iso gemuyu,” capres yang didukung pertai Gerindra, PAN, PPP, PKS, PBB dan Golkar yang tergabung dalam koalisi “Merah Putih”.

* Alex Palit, citizen jurnalis “Jaringan Pewarta Independen”