Tribunners / Citizen Journalism
Pemilihan Paus Baru
Detik-detik Jelang Konklaf
Menghadapi Konklaf dan pemilihan Wakil Kristus yang baru esok hari, kota Roma diperkirakan akan diguyur hujan dan petir

Oleh: Shirley Hadisandjaja
TRIBUNNEWS.COM--Menghadapi Konklaf dan pemilihan Wakil Kristus yang baru esok hari, kota Roma diperkirakan akan diguyur hujan dan petir.
Namun demikian, Kota Abadi itu telah bersiap dengan pemantauan khusus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, yang akan dihadiri oleh ratusan ribu umat Katolik dan non Katolik dari seluruh dunia sejak esok (12 Maret) sore hari.
Sekitar 2000 petugas kepolisian akan melakukan pengamanan yang ketat dari atap Basilika sampai di berbagai sudut lapangan Santo Petrus dan sekitarnya. Akan hadir pula petugas keamanan khusus yang berpakaian sebagai biarawan dan biarawati di dalam tugas mereka dan berbagai delegasi dari luar Italia menjaga keamanan umat.
Utamakan Kerahasiaan
P. Federico Lombardi, Juru bicara Vatikan, mengatakan bahwa dalam persiapan konklaf, telah dikunci sebanyak tigapuluhan pintu dan pintu gerbang di dalam wilayah yang berahasia.
Ia juga mengatakan dalam pers briefing bahwa asap yang dinanti-nantikan keluar dari cerobong asap esok hari setelah pukul 20.00 kemungkinan sulit untuk mendapatkan hasil positif dari pemilihan pertama.
Semua kanal televisi terutama CTV dari Vatikan akan memantau secara khusus cerobong asap di Kapel Sistina pada pagi hari dan sore hari. Selain daripada itu, balkon pengumuman “Habemus Papam” juga telah dihias dengan tenda merah di mana Paus yang baru akan keluar.
Kemudian, pada pukul 10 pagi esok hari akan diadakan Misa khusus Pro Eligendo Romano Pontifice (Misa Pemilihan Sri Paus) di Basilika Santo Petrus, di mana umat dapat menghadiri tanpa tiket. Misa tersebut akan dipimpin oleh Ketua Dewan Kardinal dan semua kardinal. Homili akan dibacakan dalam bahasa italia dan tidak akan berlangsung lebih dari 2 jam.
Selain itu, kongregasi umum Dewan Kardinal yang ke-10 telah ditutup pada pagi hari ini di Vatikan. Hari ini di dalam Aula Sinode hadir 152 kardinal dan terdapat 28 intervensi dari para kardinal yang mengumpulkan intervensi sebanyak 161 semenjak dimulainya kongregasi umum.
Untuk menjaga kerahasiaan dari Konklaf, bukan saja para kardinal yang diambil sumpahnya. Ada pula orang-oang dibalik topi-topi merah yang harus mengambil sumpah untuk tidak memberikan informasi apapun kepada pihak luar.
Hari ini, bertempat di Kapel Paolina, pukul 17.30, yang mengambil sumpah menjaga kerahasiaan dan kesetiaan mereka di hadapan Kardinal Camerlengo Tarcisio Bertone adalah: Sekretaris Dewan Kardinal, Kepala dari Perayaan Liturgi Kepausan, para Imam perayaan Kepausan, seorang imam yang dipilih oleh Kardinal yang mengikuti Konklaf selaku pembantunya.
Semua biarawan dan biarawati yang bekerja pada Sakrestia Kepausan, semua biarawan dari berbagai bahasa untuk pengakuan, semua tenaga medis dan perawat, para petugas lift dari Istana Apostolik, semua petugas kantin dan kebersihan, semua pekerja perawatan kebun dan petugas teknisi.
Semua petugas transportasi para kardinal pemilih dari Biara Sanctæ Marthæ menuju Istana Apostolik, Kolonel dan Mayor dari Petugas Garda Swiss pengawal Paus, semua petugas keamanan di dekat Kapel Sistina, Kepala petugas keamanan dan perlindungan sipil beserta semua pekerjanya.
Pada pukul 16.30 esok hari, para Kardinal di Istana Apostolik, akan menjalankan prosesi Litani Suci dari Kapel Pauline menuju Kapel Sistina, yang akan dipimpin oleh Kardinal Re selaku yang tertua dari para uskup.
Kardinal Re juga yang akan memimpin pengambilan sumpah. Proses Litani Suci itu juga akan dihadiri oleh Kepala Rumah Tangga Kepausan, Mgr. Georg Gaenswein.
P. Federico Lombardi menjelaskan pula, “Paus yang baru sebelum keluar ke Balkon Pemberkatan akan berhnti sebentar di Kapel Paolina untuk berdoa sejenak dihadapan Sakramen Maha Kudus. Ini merupakan sesuatu hal yang baru.
Kemudian, Paus yang baru akan tampil di Balkon untuk memberikan “Salam singkat” kepada umat yang hadir dan memberikan “Berkat Urbi et Orbi” nya yang pertama. Dalam kesempatan itu, Kardinal Dekan akan mengumumkan Indulgensi seperti pada Hari Raya Paskah dan Natal.”
Ia menambahkan, “Misa Pentahbisan Paus tidak diharuskan pada Hari Minggu, sehingga kemungkinan akan dilakukan juga pada hari kerja antara Hari Selasa atau Rabu”.
Tak Ada Pengarahan
Sementara itu, Mgr. Philippe Barbarin (yang selalu bersepeda beberapa hari ini di Roma) memberikan pernyataan yang mematahkan pendapat orang-orang yang berpikir bahwa para kardinal pemilih telah masuk ke dalam Konklaf dengan satu nama kuat di kepala mereka.
“Pada pemilihan sebelumnya, memang sudah ada sosok yang kuat, tiga atau empat kali melebihi dari kardinal-kardinal lainnya. Ia merupakan satu-satunya teolog. Dan kita sedang membcarakan Joseph Ratzinger. Lain halnya dengan sekarang. Pilihannya harus dijatuhkan pada 1,2,3,4,5,12 kandidat…..Sampai saat ini kita benar-benar tidak tahu dan harus menunggu paling tidak hasil dari pemilihan pertama.”
Asap hitam yang keluar dari Kapel Sistina menunjukkan Sri Paus belum terpilih, sedangkan asap putih yang keluar menunjukkan Sri Paus sudah terpilih. Jika pada pemilihan pertama sudah terpilih Sri Paus, maka surat suara langsung dibakar menghasilkan asap putih.
* Biografi Penulis:
Shirley Hadisandjaja, WNI menetap di Milan, Italia. Penulis dan Kontributor majalah Tempo dan beberapa majalah Katolik Indonesia (Hidup, Mogi) dan majalah Tempi Italia serta ACS Italia untuk Indonesia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.