Sabtu, 4 Oktober 2025

Blog Tribunners

Pemilihan Gubernur DKI

Video SARA: Janganlah Saling Menghina (3)

Terlalu! Saya menganggap bahwa pembikin dan pengunggah “Video SARA” ini keterlaluan

Penulis: Alex Palit
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Video SARA: Janganlah Saling Menghina (3)
Rhoma Irama (Foto: Dok. Tribun Batam

TRIBUNNEWS.COM - Terlalu! Saya menganggap bahwa pembikin dan pengunggah “Video SARA” ini keterlaluan, dan berani bertaruh bahwa dia pasti bukan fans Rhoma Irama. Kalau pembikin dan pengunggah “Video SARA” itu adalah fans Rhoma Irama pasti kenal, fasih dan paham betul dengan lagu berjudul “135 Juta”, dan dijamin yang bersangkutan pasti tidak akan melakukan tindakan naif yang berakibat akan berurusan dengan pihak penegak hukum atas ulahnya itu.

Meski bukan fans beratnya, saya sangat menyukai lagu-lagunya Bang Haji Rhoma Irama, yang lirik lagunya banyak menyuarakan pesan moral dan kebajikan, untuk menjauhkan diri penggemarnya dari kesesatan dan kemungkaran. Termasuk di lagu “135 Juta”. Saya menganggap lagu ini begitu dasyat yang terlahir dari sebuah hasil perenungan proses kreatif seorang seniman musik dangdut sekaliber Rhoma Irama yang juga dikenal sebagai seorang ulama dan mubaliq.

Lewat repertoar lagu ini kita banyak mendapatkan pelajaran dan pembelajaran berharga dari Bang Haji, dalam hal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan berdemokrasi, meski itu hanya dalam wujud berupa nyanyian. Justru kedasyatan sebuah lagu mengatasi ruang waktu yang bisa melebihi kekuatan kotbah atau pidato politik juru kampanye sekalipun.  

Lewat nyanyian lagu “135 Juta” yang dirilis tahun 1977, bagaimana Bang Haji sudah mengajarkan kepada kita mengenai arti dan makna multikulturalisme, dan apa itu Bhinneka Tunggal Ika yang tak lain adalah semboyan bangsa Indonesia, itulah Indonesia. Lewat lagu ini, Bang Haji juga mengajarkan kepada kita bahwa sebagai bangsa multikultural yang terdiri dari banyak suku, bahasa, dan bermacam-macam aliran keyakinan dan kepercayaan agama, janganlah saling menghina, itulah Indonesia.

Kalimat ‘janganlah saling menghina’ adalah sikap pengakuan bukan hanya janganlah saling menghina, tapi juga lebih luas lagi bagaimana di antara kita saling menghormati dan menghargai satu sama lain sebagai warga masyarakat yang hidup dalam masyarakat multikultural.

Termasuk juga bagaimana saling menghargai dan menghormati hak-hak orang lain untuk mengaktualisasikan diri dalam aspek kehidupan, termasuk dalam menyalurkan aspirasi hak berpolitik yang diakui dan dijamin hukum perundang-undangan. Termasuk bertoleransi dalam kehidupan keberagamaan. Serta bagaimana menjadikan keragaman perbedaan ini sebagai rahmat.

Di tengah semakin mendidihnya suhu politik jelang perhelatan ronde kedua Pilkada DKI 2012, munculnya pandangan-pandangan yang secara sengaja mempolitisir menggunakan isu sentimen primodial berbasis kesukuan, keagamaan atau SARA adalah bentuk pengingkaran dan pelecehan terhadap pengakuan atas multikulturalisme “135 Juta”. Terlalu!

Setidaknya inilah pelajaran dan pembelajaran berharga tentang apa itu demokrasi yang kita dapatkan dari si raja dangdut Rhoma Irama dengan lagu multikultalismenya “135 Juta”, sekaligus untuk mengingatkan kepada kita semua di tengah semakin mendidihnya suhu politik jelang putaran kedua Pilkada DKI 2012, janganlah saling menghina!

*Alex Palit, penulis lirik lagu, pendiri Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi)

TRIBUNNERS POPULER

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved