Blog Tribunners
Pemilihan Gubernur DKI
Video SARA: Cinta Atas Nama Tuhannya (2)
Sebagai manusia yang masih punya akal sehat, semoga tidak akan kehilangan akal sehatnya
TRIBUNNEWS.COM - Sebagai manusia yang masih punya akal sehat, semoga tidak akan kehilangan akal sehatnya ketika melihat tayangan “Video SARA” yang sempat gentayangan bagai monster zombie yang mengorbit liar di YouTube, begitu menakutkan dan mengerikan!
Bagaimana tidak. Belum hilang dari ingatan, bayangan mengerikan tragedi kelam Kerusuhan Mei ’98 tiba-tiba sontak terbayang kembali melintas di pelupuk mata. Begitu pula, belum hilang trauma, derita luka, dan mimpi buruk tragedi kelam Kerusuhan Mei ’98 tiba-tiba kembali membayang di depan mata. Adakah yang salah dari kita, adakah yang salah dari bangsa ini, atau adakah yang salah dari diri kita sendiri dalam memahami kehidupan berbangsa, bernegara dan berdemokrasi, atau ada apa dengan semua ini, begitu menakutan dan mengerikan?!
Bayang-bayang kengerian “Video SARA” ini kembali terbayang ketika saya mendengar lagu berjudul “Cinta” ciptaan Iwan Fals, Sawung Jabo & Naniel. Sebuah paradoks. Makna ‘cinta’ yang terhubung dengan cinta kasih, saling mencintai dan mengasihi, lenyap berubah wujud menjadi horor kebencian yang begitu menakutan, menyeramkan dan mengerikan.
Bagaimana terbayangkan lagu “Cinta” menjadi backsound “Video SARA”;
Orang bicara cinta atas nama Tuhannya
Sambil menyiksa, membunuh
Berdasarkan keyakinan mereka...
Benarkah kita sebagai manusia berakal dan berbudaya sudah kehilangan ‘cinta’. Sebagai manusia berakal sehat, kita tidak bisa membayangkan bagaimana orang bicara cinta atas nama Tuhannya sambil menyiksa, membunuh, berdasarkan keyakinan mereka. Betapa mengerikan ‘cinta’ itu. Atas nama ‘cinta’ kepada Tuhannya sampai-sampai dijadikan alasan pembenaran untuk menyiksa dan membunuh. Astagfirullahaladzim...!!!
*Alex Palit, penulis lirik lagu, pendiri Forum Apresiasi Musik Indonesia (Formasi)
TRIBUNNERS POPULER
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.