Selasa, 7 Oktober 2025

Blog Tribunners

Hari Ibu

Selamat Hari Ibu Mbok

Mbok Karmisih ( 50 ) menjadikan sampah-sampah itu sebagai lahan rezekinya untuk makan sehari-hari. Sudah puluhan tahun dia bertugas sebagai penyapu pasar .

Penulis: Fatkhul Muin
TRIBUNNEWS.COM - Sampah di Pasar Desa Kedungmutih Kecamatan Wedung Kabupaten Demak bagi sebagian besar pengunjung dan pedagang di sana mungkin tak berguna. Tapi tidak bagi Mbok Karmisih ( 50 ). Janda beranak lima ini justru menjadikan sampah-sampah itu sebagai lahan rezekinya untuk makan sehari-hari. Sudah puluhan tahun dia bertugas sebagai penyapu pasar .

Meskipun panas menyengat ubun-ubun , ataupun hujan lebat mengguyur profesi itu ia jalani setiap hari
dengan senang hati . Dengan dibantu kedua anaknya yang sudah beranjak dewasa sekitar jam 12.00 Wib, si mbok mulai menyapu pojok-pojok los , halaman kios sampai dengan halaman pasar yang cukup luas .

Sampah hasil sapuannya itu oleh anaknya dimasukkan ke dalam keranjang bambu dan selanjutnya di bawa ke TPA untuk dibakar. Setelah selesai menyapu pasar , pekerjaan selanjutnya adalah membersihkan los ikan yang ditinggalkan oleh para pedagang dengan bau amis yang menyengat hidung.

Dia sudah terbiasa akan bau yang tidak sedap itu , dengan sigap ia ambil pralon air yang mengucur deras , lalu ia basahi seluruh bagian lantai los ikan seterusnya dengan alat pel ia bersihkan sisa-sisa bau ikan sampai bersih.Setelah semuanya bersih barulah ia pulang untuk membersihkan dirinya dan menyiapkan makanan untuk anak-anaknya.

“Ya setiap hari kerjaannya kayak gini , meskipun harus menahan bau yang tidak enak ya harus dikerjakan. Daripada tidak ada uang untuk makan anak-anak , biar bau tidak mengapa asal halal hasilnya “, ujar Mbok Karmisih sambil terus menyapu sampah-sampah yang bertebaran di pasar.

Sebelum menjadi tukang sapu pasar desa , mbok Karmisih bekerja sebagai buruh gendong mengangkut dagangan dari kendaraan menuju ke dalam pasar atau sebaliknya . Lama kelamaan tenaganya tidak kuat lagi untuk menggendong barang dagangan milik pelanggannya , oleh karena itu ketika ada tawaran dari desa untuk menjadi penyapu atau tenaga kebersihan pasar pekerjaan itupun ia terima.

Apalagi sepeninggal suaminya dia tidak ada pekerjaan tetap untuk menghidupi anak-anaknya yang berjumlah 4 orang. Selain itu dia juga dapat mengajari anak-anaknya untuk bekerja, meskipun anaknya laki-laki karena didikannya kini tidak malu bekerja sebagai pembersih pasar, karena kini mencari pekerjaan pun susah apalagi anaknya hanya tamat Madrasah Tsanawiyah.

“Sekarang cari kerja susah apalagi tidak mempunyai pendidikan tinggi , ya jadi tenaga pembersih pasar taka pa daripada nganggur tak ada kerjaan, malah buat masalah terus “ , ujar mbok Karmisih lagi sambil terus menyapu sampah .

Ketika ditanya berapa upah yang diterimanya setiap bulannya , mbok Karmisih menjawab ada Rp 450.000,-an yang diberikan oleh Pak Kepala Desa sebagai pengelola pasar , selain itu dia kadang-kadang mendapat uang lebih dari para pedagang yang merasa kasihan terhadap dirinya , ada yang memberi Rp 5.000,- ,-10.000,- .

Namun tidak semua pedagang memberikan uang lebih, mereka yang memberi itu biasanya memberikan pekerjaan tambahan padanya, misalnya disuruh untuk membersihkan Los atau Kios atau menyediakan air bersih untuk pedagang ikan. Meskipun dilihat tidak seberapa upah dari membersihkan pasar itu dapat menyambung hidup dirinya dan anak-anaknya meskipun harus hidupa dalam kesederhanaan.

Lalu kapan berhentinya mbok ? “ Jika badan ini tidak kuat lagi menyapu pasar ini Mas, biar anak-anak yang meneruskannya , harapan saya ada anak saya yang mau meneruskan jejak saya meski jadi penyapu pasar “ jawab Mbok Karmisih.

Meskipun dengan hasil yang tak seberapa dibandingkan pekerjaan lain , Mbok Karmisih tetap setia menjalani profesi ini. Bau yang menyengat, tidak menjadi halangan terus mengabdikan tenaganya demi sesuap nasi dan juga kebersihan pasar desa ini . Mungkin di tempat lain ada juga orang-orang seperti Mbok Karmisih yang mencintai profesi dengan setulus hati tanpa mengharapkan imbalan yang lebih. Mbok Karmisih Pasarku Bersih dan nyaman karenamu. ( Fatk. M)

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved